Monitoring suatu kegiatan yang telah dilaksanakan merupakan salah satu tugas yang harus dilakukan sebagai salah satu fungsi pengawasan kegiatan yang berjalan agar sesuai dengan ketentuan. Hal ini yang dilakukan oleh Seketaris Ditjen Binfar dan alkes, Drs. H. Purwadi, Apt, MM, ME dalam pelaksanaan kegiatan rehabilitasi instalasi farmasi Kab/Kota bersumber dana Global Fund-Health System Strenghtening. Pada tanggal 26 – 27 september 2014, Bapak Sesditjen selaku Kepala SR Project GF-HSS melakukan kunjungan kerja ke Kabupaten Indagiri Hilir, Provinsi Riau untuk melihat tahap rehabilitasi Instalasi farmasi yang dilaksanakan di Kabupaten tersebut dengan didampingi oleh Progam Officer Project GF-HSS, M. Arief Jatmiko dan Petugas dari Propinsi Riau, Ibu Aidar Yetti.
Perjalanan ke Tembilahan, Kabupaten Indragiri Hilir dilakukan pada tanggal 26 September 2014 melalui Kota batam, Provinsi Kepulauan Riau. Hal ini dikarenakan rute penerbangan melalui Pekan Baru, Ibukota Provinsi Riau tidak dapat diakses karena tertutup oleh kabut asap. Perjalanan menuju Kabupaten Indragiri Hilir menggunakan speedboat dengan kapasitas sekitar 70 orang, memakan waktu kurang lebih 5 jam melalui pelabuhan Sekupang, Kota Batam. Setelah melalui beberapa kecamatan dan pulau-pulau sepanjang jalur laut akhirnya Tim tiba di Tembilahan siang hari. Perjalanan langsung dilanjutkan menuju Instalasi Famasi Kabupaten Indragiri Hilir. Sesampainya di sana Bapak Sekretaris dan Tim disambut oleh Kepala Dinas Kesehatan Kabupaten, Ibu Dr. Hj. Alvi Purwanti, SE, MM dan Sekretaris Dinkes, Bapak Ridwan, S.Sos, M.Kes.
Dalam lawatannya, Bapak Sekretaris menyampaikan bahwa Obat dan Perbekalan Kesehatan merupakan Komoditi khusus yang harus dijaga mutunya agar terjamin khasiat dan manfaatnya. Bagaimana bisa mutu obat terjaga apabila tempat penyimpanannya tidak sesuai dengan standar penyimpanan obat. Menurut Sesditjen bantuan Rehabilitasi Instalasi Farmasi ini adalah salah satu upaya Pusat dalam membantu daerah untuk dapat menjamin ketersediaan obat di daerah. Harapannya adalah dengan tempat penyimpanan yang memadai baik dari segi volume maupun sarana/prasarana yang baik tentunya obat yang sampai ke masyarakat tetap terjamin mutu dan khasiatnya.
Di akhir kunjungan, Bapak Sesditjen menyempatkan melihat proses rehabilitasi Instalasi Farmasi Kabupaten Indragiri Hilir. Dari kondisi yang ada terlihat, pelaksanaan rehab sudah sampai dengan 97% selesai, dan hanya menyisakan pekerjaan finishing.
Setelah bermalam sehari di tembilahan, esok paginya Bapak Sesditjen Binfar dan Alkes beserta Tim kembali ke Kota batam dan dilanjutkan ke Jakarta.