Ribuan masyarakat yang tergabung dari puluhan komunitas antusias mengikuti acara Pekan Imunisasi Dunia yang diselenggarakan oleh Kementerian Kesehatan di Lapangan Monumen Nasional (Monas),pada hari Minggu 26/4. Acara ini merupakan puncak rangkaian yang sudah dimulai sejak Jumat 24 April 2015 sampai Kamis 30 April 2015. Tema global PID 2015 adalah “Close the Immunization Gap, Vaccination for All”, sementara tema nasionalnya adalah “Bersama wujudkan imunisasi yang tinggi dan merata”.
Sedikitnya 44 kelompok komunitas mengikuti acara peringatan Pekan Imunisasi Dunia yang digelar Kementerian Kesehatann ini. Mulai dari pelajar, perawat, hingga komunitas orang tua peduli anak hadir dalam aksi gerak jalan. Sekitar 5 ribu orang hadir mengikuti gerak jalan tersebut. Dalam acara ini, masyarakat langsung bisa berkonsultasi dengan sejumlah petugas di stan soal imunisasi lengkap anak, program keluarga berencana, sampai kesehatan ibu hamil. Masyarakat yang ingin tahu informasi soal berbagai imunisasi, seperti hepatitis B, TBC, polio, difteria, pertusis, tetanus, campak, pneumonia dan meningitis bisa datang ke acara ini.
Perayaan tersebut turut dihadiri Menteri Kesehatan Prof. Dr. Nila Sp.M(K) Moeloek, Direktur Direktorat Bina Produksi dan Distribusi Kefarmasian Drs. R. Dettie Yuliati, Apt. M.Si dan Direktur Direktorat Bina Pelayanan Kefarmasian Drs. Bayu T Muliawan, M.Pharm, Apt., MM yang mewakili Direktorat Jenderal Bina Kefarmasian dan Alat Kesehatan.
Kementerian Kesehatan telah melakukan upaya untuk menjamin akses pelayanan imunisasi di di daerah sulit dan sulit dijangkau dengan bekerja sama dengan lintas sektor lainnya, menjamin ketersediaan vaksin, pelatihan bagi petugas kesehatan serta upaya-upaya untuk meningkatkan pengetahuan masyarakat melalui berbagai media dan iklan layanan masyarakat.
Selain itu, pemerintah juga telah bekerja sama dengan berbagai organisasi masyarakat untuk terus menerus melakukan edukasi kepada masyarakat serta memperluas akses dan cakupan terhadap imunisasi. Di sisi lain, pemerintah memastikan keterjaminan persediaan vaksin dengan dukungan PT BioFarma, produsen vaksin nasional yang produknya telah digunakan di 131 negara termasuk negara-negara berpenduduk mayoritas muslim.
Di sisi lain, Pemerintah daerah juga perlu mengupayakan peningkatan cakupan imunisasi sebagai bagian dari tanggungjawab melindungi anak-anak di wilayahnya. Anak yang terkena penyakit yang dapat dicegah imunisasi, dapat menyebarkan penyakit ini ke banyak anak lain. Perlu diketahui, penyakit-penyakit yang disebutkan di atas dapat menyebar dengan cepat, bahkan melewati batas negara. Dengan imunisasi, kita melindungi anak-anak kita dan anak-anak di seluruh dunia.
Di berbagai negara di dunia, kurangnya persediaan vaksin, akses terhadap layanan kesehatan, kurangnya pengetahuan masyarakat serta kecilnya dukungan politis dan financial menjadi penyebab kesenjangan cakupan imunisasi. Kondisi geografis Indonesia juga merupakan tantangan bagi program imunisasi, selain kurangnya pengetahuan masyarakat dan kurangnya informasi tentang imunisasi, Pemerintah juga telah menggiatkan program promosi kesehatan dalam rangka penyebarluasan informasi tentang pentingnya imunisasi.
Diperkirakan di seluruh dunia, pada tahun 2013, 1 dari 5 anak atau sekitar 21,8 juta anak tidak mendapakan imunisasi yang bisa menyelamatkan nyawa mereka. Di Indonesia, Imunisasi Dasar Lengkap (IDL) mencapai 86,8%,dan perlu ditingkatkan hingga mencapai target 93% di tahun 2019. Universal Child Immunization (UCI) desa yang kini mencapai 82,9% perlu ditingkatkan hingga mencapai 92% di tahun 2019.
Bergandeng tangan dengan melakukan percepatan upaya, penguatan program imunisasi rutin, mendukung upaya pengembangan vaksin yang lebih baik. Bersama, kita mewujudkan cakupan imunisasi yang tinggi dan merata.