Bali, 19 September 2022
Dampak dari pandemi COVID-19 terus dirasakan di seluruh dunia, dengan efek yang berkepanjangan terhadap kesehatan dan ekonomi. Solidaritas, multilateralisme, dan kekuatan teknologi merupakan elemen penting yang dibutuhkan untuk keluar dari konsekuensi krisis kesehatan karena tekanan berlebihan pada sistem kesehatan negara, dan kurangnya akses ke tindakan medis yang tepat.
The Coalition for Epidemic Preparedness Innovations (CEPI) dan Indonesia memiliki visi bersama untuk membentuk arsitektur kesehatan global yang dapat mempersiapkan dunia untuk menghadapi ancaman pandemi di masa depan. Visi tersebut bertujuan untuk meminimalisir dan mengakhiri ancaman pandemi. Untuk mewujudkannya, diperlukan pembangunan sistem baru dan dinamis yang membutuhkan komitmen setiap negara di setiap kawasan di dunia, dan Indonesia memimpin upaya tersebut melalui kepresidenan G20-nya.

Pada 19-21 September 2022, delegasi CEPI melaksanakan pertemuan tahunan Board Meeting di Bali dan dihadiri oleh Direktur Jenderal Kefarmasian dan Alat Kesehatan, L. Rizka Andalucia sebagai Anggota Dewan Investor CEPI. Pada kesempatan tersebut, Sekretaris Jenderal Kementerian Kesehatan, Kunta Wibawa Dasa Nugraha turut hadir untuk menyampaikan sambutan dan dukungannya dalam rapat anggota dewan CEPI.
“Indonesia memberikan dukungan penuh untuk menyukseskan rapat anggota dewan CEPI sebagai bagian dari upaya persiapan dan pencegahan pandemi yang akan datang”, ungkap Sekjen Kunta. Pengembangan dan produksi vaksin dan terapi diketahui masih dilakukan di sebagian besar High-Income Countries (HIC) sehingga dibutuhkan pemerataan dan kemudahan akses, termasuk transfer teknologi untuk negara-negara berkembang “Kami percaya bahwa melalui kemudahan akses vaksin, terapi, dan diagnostik, lebih banyak orang yang akan diselamatkan”, tambah Kunta.

Diharapkan, agenda pertemuan Board Meeting ini dapat memperoleh hasil yang strategis dalam mewujudkan peningkatan akses terhadap vaksin yang aman dan efektif bagi seluruh masyarakat yang membutuhkan. Selain itu, diharapkan hasil kegiatan ini dapat selaras dengan agenda utama sektor kesehatan dalam Kepresidenan G20 Indonesia yaitu memperkuat Arsitektur Kesehatan Global, dengan membangun ketahanan kesehatan global yang lebih baik.