Kwartir Nasional Gerakan Pramuka (Kwarnas) sebagai lembaga tertinggi dalam Gerakan Pramuka Indonesia selenggarakan Perkemahan Pramuka Berkebutuhan Khusus (PPBK) Nasional 2025 pada 13 s.d 19 Agustus 2025 di Bumi Perkemahan dan Graha Wisata (Buperta) Pramuka Cibubur, Jakarta Timur.
Sebagai wadah pembinaan dan pengembangan bagi pramuka penyandang disabilitas, kegiatan ini bertujuan untuk menumbuhkan kemandirian, rasa percaya diri, serta memperkuat persaudaraan nasional dengan semangat inklusivitas.
Direktorat Jenderal Farmasi dan Alat Kesehatan (Farmalkes) Kementerian Kesehatan RI sebagai pengampu dari Krida Bina Obat yang merupakan satuan terkecil Saka Bakti Husada turut berpartisipasi dalam kegiatan ini.
Pada 15 Agustus 2025, diwakili oleh tim dari Direktorat Produksi dan Distribusi Farmasi, Farmalkes selenggarakan edukasi dengan materi “Pembuatan Jamu Segar” sebagai bentuk pengenalan jamu kepada generasi muda, termasuk anggota pramuka berkebutuhan khusus dari seluruh Indonesia.
Jamu telah menjadi bagian dari kehidupan masyarakat Indonesia selama ratusan tahun. Sehingga, jamu bukan hanya minuman tradisional, tetapi merupakan bagian dari kearifan lokal yang memiliki manfaat kesehatan sekaligus menjadi identitas budaya bangsa.

Melalui edukasi ini, peserta diperkenalkan dengan bahan-bahan jamu segar seperti jahe, kunyit, kayu manis, dan daun secang. Bahan jamu diperkenalkan melalui mencium aroma, merasakan tekstur, serta dilanjutkan dengan mempelajari cara meracik jamu yang aman dan menyehatkan.
Edukasi diikuti dengan penuh antusias oleh peserta yang berlangsung meriah saat sesi tanya jawab. Banyak dari peserta yang cukup penasaran akan manfaat dan khasiat dari mengkonsumsi jamu, serta diskusi bagaimana cara pembuatan jamu yang baik dan benar.
Edukasi ini diharapkan dapat menjadikan jamu sebagai bagian dari gaya hidup sehat, dengan menanamkan pengetahuan dan kebanggaan pada generasi muda agar kedepannya dapat menjadi agen perubahan kesehatan serta menjaga kelestarian warisan budaya Indonesia.
PPBK Nasional 2025 ini diikuti oleh perwakilan pramuka berkebutuhan khusus tingkat Penggalang dan Penegak dari 25 Kwartir Daerah. Kegiatan ini tidak hanya menjadi ajang pembinaan keterampilan dan persaudaraan, tetapi juga sarana edukasi kesehatan yang inklusif, kreatif, dan menyenangkan.
