Jakarta, 25 September 2025
Ditjen Farmasi dan Alat Kesehatan Kemenkes RI melalui Direktorat Pengelolaan dan Pelayanan Farmasi menerima kunjungan delegasi internasional Supply Chain Leaders Forum (SCLF) di Instalasi Farmasi Pusat, Jakarta.
Kegiatan ini menjadi bagian dari rangkaian SCLF Annual Conference 2025 yang diikuti oleh sekitar 24 pimpinan senior rantai pasok kesehatan dari 30 negara di kawasan Afrika dan Asia.
Forum SCLF merupakan wadah kolaborasi global bagi para pemimpin sektor publik di bidang rantai pasok kesehatan untuk memperkuat sistem distribusi obat dan alat kesehatan, berbagi pembelajaran antarnegara, serta mendorong terwujudnya sistem pasok yang tangguh, berkeadilan, dan berkelanjutan.
Kunjungan ini bertujuan memberikan gambaran langsung kepada para delegasi tentang bagaimana sistem distribusi logistik kesehatan Indonesia dikelola, mulai dari penerimaan, penyimpanan, hingga distribusi ke fasilitas pelayanan kesehatan di seluruh Indonesia.
Sebagai bagian dari persiapan kegiatan ini, Instalasi Farmasi Pusat Kemenkes RI berkoordinasi dengan PT. APL untuk mendapatkan pendampingan teknis serta masukan strategis dalam rangka memastikan kesiapan fasilitas, alur operasional, dan penerapan praktik terbaik di lapangan.
Dalam kegiatan ini, Direktur Pengelolaan dan Pelayanan Farmasi Agusdini Banun Saptaningsih, menyampaikan paparan mengenai struktur rantai pasok nasional serta rencana pengembangan Instalasi Farmasi Nasional di wilayah Tangerang yang akan mulai dibangun pada 2026.
“Indonesia terus memperkuat rantai pasok kesehatan melalui transformasi digital dan integrasi sistem data SATUSEHAT yang memungkinkan pemantauan stok obat dan alat kesehatan secara nasional,” terang Dini.
Selain itu, Dini juga menyampaikan apresiasi atas kunjungan delegasi SCLF.
“Saya mengucapkan terima kasih atas kehadiran Bapak Ibu semua. Saya berharap kunjungan ini dapat memperkuat kolaborasi internasional di bidang manajemen rantai pasok kesehatan, sekaligus memperkenalkan kemajuan dan inovasi Indonesia dalam sistem logistik kesehatan nasional kepada komunitas global,” ujar Dini.
Selama kunjungan, para delegasi meninjau berbagai area operasi gudang farmasi — mulai dari penerimaan dan pemeriksaan mutu barang, penyimpanan dalam rantai dingin, sistem manajemen persediaan berbasis digital (WMS, barcode, dan RFID), hingga proses picking dan dispatch. Para delegasi juga menyaksikan demonstrasi inovasi teknologi dan berdiskusi langsung dengan tim teknis Instalasi Farmasi Pusat.
Melalui kegiatan ini, Indonesia menegaskan komitmennya untuk terus berperan aktif dalam jejaring global penguatan sistem logistik kesehatan dan berbagi pengalaman menuju rantai pasok yang lebih efisien, transparan, dan berdaya saing.




















