Klaten, 21 Juli 2025.
Presiden Prabowo Subianto secara resmi meluncurkan kelembagaan 80.081 Koperasi Desa/Kelurahan Merah Putih (KDMP/KKMP) di Desa Bentangan, Klaten, Jawa Tengah. Inisiatif ini merupakan implementasi dari Instruksi Presiden Nomor 9 Tahun 2025 tentang Percepatan Pembentukan Koperasi Merah Putih sebagai pilar swasembada pangan dan kesehatan.
Dalam sambutannya, Presiden Prabowo menegaskan bahwa koperasi adalah alat perjuangan rakyat kecil untuk menjadi kuat secara ekonomi. Selain itu, ditegaskan juga bahwa peluncuran 80.081 koperasi ini bukanlah langkah kecil, melainkan gerakan nasional yang bertujuan menyeimbangkan kekuatan ekonomi yang selama ini didominasi oleh kelompok besar.
“Pada hari ini kita meluncurkan kelembagaan 80.000 Koperasi Desa dan Koperasi Kelurahan Merah Putih, tepatnya 80.081 koperasi. Hari ini adalah memang hari yang bersejarah. Kita mulai suatu usaha besar. Koperasi ini adalah usaha besar strategis,” ujar Presiden.
Selain dari legalitas kelembagaan, Presiden Prabowo juga menyebut bahwa koperasi ini akan dikuatkan dengan infrastruktur nyata seperti gudang penyimpanan, gerai sembako, klinik dan apotek, cold storage, hingga kendaraan logistik. Selain itu, akan terdapat pula fasilitas pinjaman super mikro untuk mempermudah distribusi barang dan perputaran ekonomi desa.
Lebih lanjut, Presiden menegaskan bahwa harus ada apotek di tiap desa, yang menyediakan obat generik dengan harga terjangkau agar masyarakat mendapat akses obat yang murah, bahkan gratis bagi yang tidak mampu.
Hingga saat ini tidak sedikit masyarakat di pelosok desa yang harus menempuh jarak jauh dan mengeluarkan biaya transportasi yang tidak sedikit hanya untuk mendapatkan obat-obatan dasar atau resep dokter. Ketiadaan apotek di desa menciptakan jurang akses kesehatan yang berdampak langsung pada kualitas hidup dan kesejahteraan masyarakat.

Apotek Desa Merah Putih yang merupakan salah satu unit usaha dari Koperasi Desa, tidak hanya menjanjikan ketersediaan obat dan alat kesehatan yang lebih dekat bagi masyarakat di desa, tetapi juga berpotensi menggerakkan roda ekonomi lokal dan menciptakan lapangan kerja.
Apotek Desa hadir dengan visi utama untuk mendekatkan akses obat dan alat kesehatan, menurunkan biaya kesehatan, meningkatkan kualitas pelayanan kefarmasian serta memperkuat ekonomi lokal.
Harapan besar di balik inisiatif Apotek Desa Merah Putih adalah mengatasi ketimpangan akses obat yang selama ini membebani masyarakat desa, terutama pasien kronis yang rutin menjalani Program Rujuk Balik BPJS, sehingga mereka tidak perlu lagi menempuh jarak yang cukup jauh hanya untuk mengambil obat.
Secara ekonomi, inisiatif ini ditargetkan mampu membuka hingga 80.000 lapangan kerja baru bagi apoteker dan tenaga teknis kefarmasian, mendorong mereka berpraktik di daerah asal.
Apotek Desa diharapkan lebih dari sekedar penyedia obat namun dapat bertransformasi menjadi pusat informasi dan edukasi kesehatan yang aktif menjalankan fungsi preventif dan promotif, sekaligus menjadi pilar ekonomi desa yang kuat di bawah naungan koperasi.
Peluncuran ini dihadiri oleh para Menteri Kabinet Merah Putih, salah satunya Menteri Kesehatan, Budi G. Sadikin didampingi oleh Wakil Menteri Kesehatan, Prof. Dante Saksono Harbuwono serta Dirjen Farmasi dan Alat Kesehatan, L. Rizka Andalusia dan jajaran pimpinan di lingkungan Kementerian Kesehatan RI.