Kementerian Kesehatan Indonesia kembali menggelar Pekan Imunisasi Nasional (PIN) Polio serentak di seluruh Indonesia tanggal 8-15 Maret 2016. Pada tanggal 8 Maret 2016, pencanangan PIN Polio dilaksanakan serentak di berbagai daerah.
Para pejabat di Direktorat Kefarmasian dan Alat Kesehatan termasuk yang ikut dalam pencanangan PIN Polio di masing-masing daerah binaan seperti Kalimantan Utara, Bengkulu, Kepulauan Riau, Yogyakarta, dan Bali.
Di Kalimantan Utara, pencanangan PIN dipusatkan di Puskemas Bumi Rahayu, Tanjung Selor. Pencanangan PIN di Kalimantan Utara dihadiri oleh Gubernur Kalimantan Utara Irianto Lambrie, Dirjen Kefarmasian dan Alat Kesehatan Dra. Maura Linda Sitanggang, Ph.D, Direktur Tata Kelola Obat Publik Dra. Engko Sosialine Apt, dan para pejabat di lingkunga pemprov Kalimantan Utara.
Irianto mengajak seluruh masyarakat untuk memahami pentingnya kesehatan. Bahkan kesehatan menurutnya bagian dari indikator utama bagaimana sebuah masyarakat dikatakan sejahtera. Tidak hanya sebagai indikator regional lokal saja, melainkan secara nasional indikator sehatnya masyarakat menunjukkan bangsa yang sejahtera.
Sementara itu, Dirjen Farmalkes yang membacakan sambutan Menteri Kesehatan mengatakan, PIN Polio ini bertujuan untuk memperkuat imunisasi rutin dan menutup kesenjangan imunitas akibat masih adanya daerah-daerah kantong dengan cakupan imunisasi rutin yang rendah. Oleh karena itu, PIN Polio kali ini harus dapat menjangkau minimal 95% cakupan dari sasaran.
Di Provinsi Kepulauan Riau Pencanangan Imunisasi Nasional (PIN) Polio tahun 2016 di Provinsi Kepulauan Riau dipusatkan di Jl.Ganet KM.12, tepatnya di Perumahan Bukit Raya Kelurahan Pinang Kencana, Kecamatan Tanjungpinang Timur.
Pencanangan PIN Polio ini dihadiri Ketua TP PKK Kepri HJ. Aisyah Sani, Plt. Sekdaprov Kepri Reni Yusneli , walikota Tanjungpinang Lis Darmansyah dan Direktur Pengawasan Alkes dan PKRT Ir. Sodikin Sadek, M.Kes.
Dalam sambutannya Plt. Sekdaprov Kepri Reni Yusneli berterimakasih kepada Pemko Tanjungpinang sebagai tuan rumah dilaksanakannya PIN polio tahun 2016. Selain itu Reni juga berterimakasih kepada seluruh masyarakat yang peduli dengan kegiatan ini, dan terpenting peduli dengan masa depan anak-anak sejak dini. Mengingat imunisasi ini dampaknya adalah untuk pertumbuhan anak dimasa yang akan datang.
Sedangkan di Provinsi Bengkulu Pencanangan Pekan Imunisasi Nasional (PIN) polio dipusatkan di Lapangan Setia Negar Kota Curup, Rejang Lebong. Hadir Gubernur Bengkulu H.Ridwan Mukti Kepala Dinas Kesehatan (Dinkes) Provinsi Bengkulu Drs.H.Amin Kurnia ,SKM,MM dan Direktur Pelayanan Kefarmasian Drs. Bayu Tedja Muliawan M.Pharm.
Gubernur Bengkulu mengingatkan dengan pemberian vaksin kepada bayi berumur 0-59 bulan, akan memberikan perlindungan optimal dan merata kepada seluruh balita di Bengkulu. Terutama terbebas dari polio.
“Kita harapkan tak ada lagi balita dan generasi selanjutnya terkena polio. Pemerintah berusaha maksimal agar semua balita di Bengkulu mendapat vaksin polio dalam kegiatan PIN 2016 ini. Aparatur pemerintah harus ikut menyukseskan kegiatan ini, menyosialisasikan dan mengimbau seluruh orangtua yang memilki balita datang ke tempat-tempat pemberian vaksi polio. Pemberian vaksi gratis, tanpa dikenai biaya apapun,” kata Gubernur.
Pencanangan PIN di sejumlah daerah disambut antusias oleh warga. Banyak orangtua yang sejak pagi ikut antri dan menghadiri acara pencangan polio. Selain imunisasi, acara pencanangan polio juga menampilkan kesenian tradisional masyarakat.