Pemerintah bergerak cepat dan berupaya untuk mengantisipasi melonjaknya kasus penyebaran virus COVID-19 salah satunya dengan cara pemberian paket obat Telemedicine. Paket obat Telemedicine ini diberikan bagi pasien yang terpapar virus COVID-19 khususnya yang melaksanakan isolasi mandiri atau memiliki gejala ringan.
Hal ini dilakukan guna mencegah penumpukan pasien di rumah sakit sehingga para tenaga medis bisa tetap fokus dalam menangani pasien dengan gejala berat maupun pasien lain yang membutuhkan pelayanan intensif.
Direktur Jenderal Kefarmasian dan Alat Kesehatan Lucia Rizka Andalucia didampingi oleh Direktur Tata Kelola Obat Publik dan Perbekalan Kesehatan dan Direktur Pelayanan Kefarmasian melakukan inspeksi ke Apotek Kimia Farma di daerah Bendungan Hilir-Jakarta Pusat terkait ketersediaan Paket Obat Telemedicine untuk pasien COVID-19 pada Kamis, 3 Februari 2022. Terdapat beberapa permasalahan dan tindak lanjut yang disepakati pada kegiatan inspeksi, harapannya dapat meningkatkan dan menjadi perbaikan pada kualitas pelayanan Paket Obat Telemedicine ini. Kimia Farma Bendungan Hilir akan menjadi tempat uji coba pelaksanaan Telemedicine yang nantinya akan diadopsi oleh daerah lain.
Mengingat masyarakat yang terpapar COVID-19 didominasi oleh pasien yang melaksanakan isolasi mandiri, kegiatan ini dilakukan untuk memastikan kesiapan dan ketersediaan obat paket Telemedicine untuk pasien COVID-19. Sehingga ketersediaan obat untuk pasien isolasi mandiri dapat terjamin.