Direktorat Jenderal Kefarmasian dan Alat Kesehatan menjalankan amanat sesuai dengan Instruksi Presiden No. 6 Tahun 2016 tentang Percepatan Pengembangan Industri Farmasi dan Alat Kesehatan untuk mendukung program prioritas nasional dalam memperkuat daya saing industri farmasi dan alat kesehatan dengan meningkatkan kemandirian bahan baku obat, vaksin, Fitofarmaka dan produk biologi serta alat kesehatan dalam negeri.
Untuk melaksanakan pengembangan produksi bahan baku dan alat kesehatan tersebut dibutuhkan dukungan berbagai pihak, serta kesiapan sarana dan prasarana yang memadai. Aspek pengembangan teknologi juga menjadi fokus sebagai salah satu faktor yang dapat mendukung tercapainya pengembangan bahan baku obat dan alat kesehatan baik secara nasional maupun perkembangan secara global.
Direktorat Jenderal Kefarmasian dan Alat Kesehatan melalui Direktorat Ketahanan Kefarmasian dan Alat Kesehatan melangsungkan pertemuan Evaluasi Capaian Pengembangan Bahan Baku Obat Kimia, Produk Biologi, Fitofarmaka, Vaksin, dan Alat Kesehatan yang dilaksanakan secara hybrid di Jakarta, 24 Juni 2022 lalu dan dihadiri oleh industri farmasi dan Kementerian/Lembaga terkait, serta pakar industri farmasi/bahan baku obat.
![](https://farmalkes.kemkes.go.id/wp-content/uploads/2022/07/IMG_7179-1024x683.jpg)
Pertemuan tersebut bertujuan untuk melaksanakan monitoring dan evaluasi terkait perkembangan produksi bahan baku obat yang telah berjalan. Aktivitas kegiatan dilakukan dengan mekanisme pembahasan/desk evaluasi capaian perkembangan produksi bahan baku obat dalam negeri sehingga menghasilkan laporan evaluasi capaian pengembangan BBO kimia, bahan baku vaksin, bahan baku fitofarmaka dan produk biologi serta alat kesehatan dalam negeri.
Diharapkan, melalui pertemuan ini diperoleh analisa dan pemutakhiran data tentang molekul-molekul terbesar yang digunakan di Indonesia, kemampuan industri farmasi dan alat kesehatan dalam negeri, dan kebutuhan bahan baku obat produksi dalam negeri serta dapat mendorong industri farmasi dan alat kesehatan di Indonesia untuk terus bergerak dan melakukan percepatan demi mewujudkan kemandirian farmasi dan alat kesehatan di Indonesia.