Upaya dalam mewujudkan peningkatan ketahanan sektor farmasi dan alat kesehatan terus dilakukan secara kontinu oleh Kementerian Kesehatan melalui Direktorat Jenderal Kefarmasian dan Alat Kesehatan. Dalam hal kemandirian obat, produksi lokal diarahkan pada kebutuhan program dan untuk produksi 10 bahan baku obat konsumsi terbesar. Salah satu strategi dalam mewujudkan kemandirian tersebut yakni dilakukan penguatan riset melalui aktivasi hulunisasi dan meningkatkan hilirisasi, salah satunya melalui fasilitasi change source pada industri formulasi di Indonesia.
Direktorat Jenderal Kefarmasian dan Alat Kesehatan melalui Direktorat Ketahanan Kefarmasian dan Alat Kesehatan menyelenggarakan Sosialisasi dan FGD (focus group discussion) Change Source Bisoprolol dan Candesartan pada 14 April 2023 secara hybrid di Jakarta. Kegiatan sosialisasi dan FGD ini melibatkan tim teknis hilirisasi BBO PDN, industri farmasi, serta asosisasi industri.
Direktur Ketahanan Kefarmasian dan Alat Kesehatan, Roy Himawan melalui paparannya menegaskan, Pemerintah memberikan fasilitas change source untuk meningkatkan penggunaan bahan baku obat dalam negeri pada 10 bahan baku obat konsumsi terbesar by value, serta positive impact yang dapat dihasilkan. “Dari change source terhadap 10 BBO konsumsi terbesar, maka akan menurunkan impor mencapai 19,75%” ucap Himawan.
Direktur Produksi dan Distribusi Kefarmasian, Agusdini Banun Saptaningsih turut menyampaikan materi terkait penggunaan produk dalam negeri. “Berdasarkan Peraturan Pemerintah Nomor 29 Tahun 2018 dan Peraturan Presiden Nomor 16 Tahun 2018, diamanatkan untuk menggunakan produk dalam negeri dengan nilai Tingkat Komponen Dalam Negeri ditambah nilai Bobot Manfaat Perusahaan minimal 40%”, ucap Agusdini.
Bisoprolol dan Candesartan termasuk bahan baku obat dengan klasifikasi Antihipertensi yang menjadi target fasilitasi change source pada tahun 2023 ini. Kemenkes menargetkan penyelesaian pengembangan BBO dalam negeri terus meningkat tiap tahunnya sehingga dapat meningkatkan jumlah produk obat dengan TKDN >52% yang menjadi prioritas dalam pengadaan khususnya untuk pengadaan barang/jasa pemerintah.
Program change source ini dilakukan untuk memfasilitasi industri formulasi dalam melakukan substitusi bahan baku impor ke bahan baku dalam negeri, serta diperhitungkan dalam penentuan harga produk sehingga membantu aspek keterjangkauan obat. Diharapkan program ini dapat meningkatkan penggunaan BBO produksi dalam negeri dan menurunkan angka impor BBO serta meningkatkan daya saing dan produksi bahan baku obat end to end dalam negeri.