Kementerian Kesehatan melakukan berbagai upaya untuk mendorong penguatan daya saing industri alat kesehatan dalam negeri yang berbasis penelitian terapan dan pemanfaatan sumber daya dalam negeri. Salah satunya melalui kerjasama lintas sektor dan stakeholder terkait untuk memfasilitasi industri alat kesehatan dalam negeri mensosialisasikan produk alat kesehatan Indonesia di pasar internasional, membuka peluang kerjasama Business to Business (B2B) maupun Government to Government (G2G) di tingkat internasional, dan menciptakan akses pasar alat kesehatan Indonesia di luar negeri.
Pada 21-23 Juni 2023 yang akan datang, stakeholder alat kesehatan diharapkan mengikuti pameran Florida International Medical Expo (FIME). Oleh karena itu, Direktorat Ketahanan Kefarmasian dan Alat Kesehatan melakukan pertemuan “Koordinasi Promosi Dalam Rangka Mendorong Investasi Produk Alat Kesehatan Dalam Negeri” untuk mendiskusikan penetapan target pengunjung, serta upaya dan strategi yang dapat dilakukan untuk menghasilkan capaian yang optimal.
Dalam arahannya, Direktur Ketahanan Kefarmasian dan Alat Kesehatan, Roy Himawan mengatakan berdasarkan laporan tahun 2022, keikutsertaan Indonesia telah mendorong potensi transaksi alat kesehatan dalam negeri sebesar USD 9,6 juta pada MEDICA 2022 dan Rp 183,6 milyar pada Arab Health 2023. Paviliun Indonesia telah dikunjungi oleh lebih dari 900 pengunjung dari 84 negara.
“Untuk mendapatkan dampak yang baik dan lebih terlihat, diharapkan kepesertaan Indonesia pada pameran alat kesehatan berskala internasional dapat berjalan minimal 3 tahun berturut-turut hingga tahun 2024. Hal ini menunjukkan bahwa potensi penjualan, investasi, dan kerjasama alat kesehatan masih sangat luas” ujar Himawan.
Himawan menambahkan, bahwa keikutsertaan industri alat kesehatan Indonesia pada kegiatan berskala internasional akan dapat memberikan ekspose positif terhadap produk alat kesehatan dalam negeri.
Dalam pertemuan tersebut, dipaparkan materi terkait Perkembangan Neraca Perdagangan Alat Kesehatan Indonesia dari Direktorat Jenderal Pengembangan Ekspor Nasional, Kementerian Perdagangan serta Potensi pasar Alkes di Amerika Utara, Tengah, dan Selatan dari Kementerian Luar Negeri. Adapun peserta pertemuan ini adalah para pelaku usaha industri alkes.