Pengembangan industri sediaan farmasi dalam negeri tidak hanya dari segi jumlah industri dan jenis produk, tetapi juga terkait pengembangan kemampuan industri dalam menghasilkan produk yang sesuai dengan standar sehingga terjamin keamanan, mutu dan kemanfaatannya.
Meningkatkan ketahanan sediaan farmasi dan alat kesehatan menjadi salah satu program prioritas Kementerian Kesehatan dalam kerangka Transformasi Sistem Ketahanan Kesehatan.
Pandemi COVID-19 memberi kita pelajaran berharga, yaitu perlunya meningkatkan sistem ketahanan kesehatan dengan meningkatkan kapasitas produksi produk-produk kesehatan di dalam negeri, termasuk obat dan nutrisi klinis. Hal tersebut hanya dapat terjadi dengan kerja sama dan sinergisme dari berbagai pihak, salah satunya adalah peran dan sinergisme akademisi/peneliti, industri bidang kesehatan, serta pemerintah.

Oleh karena itu, Kementerian kesehatan melalui Ditjen Farmalkes senantiasa mendukung upaya industri kesehatan dalam pengembangan produk kesehatan dalam negeri. Seperti yang disampaikan dalam pelaksanaan “Peresmian Produksi Soft Bag II” PT. Otsuka Indonesia di Malang pada 13 Juni 2023. Agusdini Banun, Direktur Pengelolaan dan Pelayanan Kefarmasian Kemenkes RI yang hadir mewakili Dirjen Kefarmasian dan Alat Kesehatan mengatakan, pemerintah mengapresiasi langkah PT. Otsuka Indonesia dalam mengembangkan pabrik soft bag yang bisa memproduksi hingga 63 juta soft bag per tahun.
“Para pelaku usaha diharapkan dapat terus mengembangkan portofolio produk sehingga semakin banyak produk dalam negeri dan memenuhi kebutuhan pasar dalam negeri untuk mewujudkan ketahanan sistem kesehatan di Indonesia,” ujar Agusdini.
Agusdini menambahkan, kebutuhan cairan elektrolit dasar tahun 2023 diperkirakan 181.418.716 botol untuk memenuhi program jaminan kesehatan nasional (JKN). “Hal ini merupakan tantangan dan peluang besar bagi PT. Otsuka Indonesia, tetapi harus menggunakan bahan baku farmasi produksi dalam negeri,” kata Agusdini.

Selain Kementerian Kesehatan, peresmian pabrik Soft Bag tersebut juga dihadiri oleh Bupati Malang, Dinas Kesehatan Provinsi Jawa Timur, serta Direksi dan Komisaris PT. Otsuka Indonesia.