Menteri Kesehatan Prof. Dr. Nila Djuwita Moeloek, Sp.M membuka Rapat Kerja Kesehatan Nasional (Rakerkesnas) Regional Tengah 2015 di Inna Grand Bali Beach (15/2). Rakerkesnas yang mengangkat tema “Pembangunan Kesehatan dari Pinggir ke Tengah Dalam Pemantapan Program Indonesia Sehat untuk Meningkatkan Kualitas Hidup Manusia Indonesia” ini diikuti oleh lebih dari 600 orang tenaga kesehatan terutama kepala dinas kesehatan dan direktur rumah sakit dari 10 provinsi di Regional Tengah, yaitu Yogyakarta, Jawa Timur, Kalimantan Barat, Kalimantan Timur, Kalimantan Selatan, Kalimantan Tengah, Kalimantan Utara, Nusa Tenggara Timur, Nusa Tenggara Barat, dan Bali sebagai ruan rumah. Rakerkesnas selanjutnya menyusul untuk wilayah Regional Barat di Batam dan Regional Timur di Makassar. Dengan Rakerkesnas ini, diharapkan terwujud sinergitas antara pusat dan daerah menuju pembangunan kesehatan.
Dalam sambutannya, Menkes menyampaikan bahwa dalam era Jaminan Kesehatan Nasional (JKN) pemerintah mengambil kebijakan menggeser arah pembangunan kesehatan dari kuratif menjadi promotif preventif, sesuai semangat Nawa Cita yaitu menegaskan sasaran di daerah perbatasan dan tertinggal dalam pembangunan kesehatan dalam kurun waktu lima tahun ke depan. “Paradigma sehat yang mengarusutamakan pembangunan berwawasan kesehatan, kita akan menariknya lebih ke hulu,” ujar Menkes.
Untuk mewujudkan hal tersebut, pemerintah akan menguatkan akses layanan kesehatan primer, melakukan optimalisasi rujukan dan peningkatan mutu layanan kesehatan. Penguatan disebut Menkes akan dilakukan kepada 6.000 puskesmas di seluruh Indonesia dan membentuk 14 rumah sakit rujukan nasional dan 144 rumah sakit rujukan regional.
Selain membuka Rakerkesnas Regional Tengah, Menkes pada keesokan harinya (16/2) berkunjung ke Kantor Pemkab Badung, dan meresmikan Kantor Kesehatan Pelabuhan (KKP) Kelas I Denpasar.
Sementara itu, dalam pelaksanaan Rakerkesnas Regional Tengah 2015 ini, juga diselenggarakan pameran pembangunan kesehatan yang diikuti oleh para peserta Rakerkesnas. Ditjen Bina Kefarmasian dan Alat Kesehatan sendiri juga turut membuka stand dan menyediakan pojok konsultasi bagi para peserta Rakerkesnas yang ingin berkonsultasi, terutama mengenai e-catalog obat atau alat kesehatan.
Rakerkesnas Regional Tengah 2015 ini rencananya akan ditutup oleh Menkes pada Rabu (18/2).