Natuna (12/04/18), Termasuk dalam rangkaian Pembinaan Wilayah Ditjen Kefarmasian dan Alat Kesehatan Tahun 2018 yang dilaksanakan di Provinsi Kepulauan Riau, Tim Monitoring dan Evaluasi (Monev) Direktorat Jenderal Kefarmasian dan Alat Kesehatan yang dipimpin oleh Direktur Jenderal Kefarmasian dan Alat Kesehatan –Dra. Maura Linda Sitanggang, Ph.D., mengunjungi salah satu Wilayah Binaannya di Provinsi Kepulauan Riau, yaitu Kabupaten Natuna.
Turut hadir dalam kesempatan itu antara lain Direktur Pelayanan Kefarmasian – Dra. R. Dettie Yuliati, Apt., M.Si., beserta tim dari Direktorat Pelayanan Kefarmasian, Sekretariat Ditjen Farmalkes dan Dinas Kesehatan Provinsi Kepulauan Riau. Terdapat 3 (tiga) agenda yang akan dilaksanakan Ibu Dirjen beserta Tim Monev di Natuna antara lain mengunjungi Instalasi Farmasi Kabupaten Natuna, hadir dalam pertemuan Forum Diskusi Gerakan Masyarakat Hidup Sehat (Germas) dan Orientasi SDIDTK Revisi bagi Nakes di Puskesmas dan Tenaga Pendidik Paud di Kabupaten Natuna serta mengikuti Senam Sehat Bersama Masyarakat Kab. Natuna dalam rangka Germas dan Penurunan Stunting.
Sesampainya di Natuna, tim diterima oleh Kepala Dinas Kesehatan Kabupaten Natuna, Rizal Rinaldy, S.Si., M.Kes., beserta jajaran dan langsung mengunjungi Instalasi Farmasi Kabupaten Natuna. Dalam kesempatan ini dibahas mengenai pengelolaan obat dan vaksin di wilayah cakupan Kabupaten Natuna serta pemanfaatan Dana Alokasi Khusus Subbidang Pelayanan Kefarmasian.
Pada kesempatan berikutnya, Ibu Dirjen beserta tim menghadiri pertemuan Forum Diskusi Gerakan Masyarakat Hidup Sehat (Germas) dan Orientasi SDIDTK Revisi bagi Nakes di Puskesmas dan Tenaga Pendidik Paud di Kabupaten Natuna yang dibuka secara resmi oleh Bupati Kabupaten Natuna – Drs. H. Abdul Hamid Rizal, M.Si. Dalam sambutannya, Bupati Natuna menyampaikan tantangan kesehatan saat ini, bahwa indonesia khususnya Kepulauan Riau menghadapi masalah kesehatan triple burden, yaitu masih tingginya penyakit infeksi/menular, khususnya TBC, meningkatnya penyakit tidak menular atau (PTM) dan muncul kembali penyakit-penyakit yang seharusnya sudah teratasi melalui Imunisasi, serta peningkatan Kasus Stunting dimana Kabupaten Natuna ini termasuk dalam 100 Kabupaten dengan angka stunting tertinggi Nasional.
Bupati Natuna mengatakan, Upaya menurunkan Stunting dapat dilakukan melalui program Stimulasi Deteksi Intervensi Dini Tumbuh Kembang Anak (SDIDTK) yang dilakukan sejak anak dalam kandungan sampai lima tahun pertama kehidupannya, ditujukan untuk mempertahankan kelangsungan hidupnya sekaligus meningkatkan kualitas hidup anak agar mencapai tumbuh kembang optimal baik fisik, mental, emosional maupun sosial serta memiliki intelegensi majemuk sesuai dengan potensi genetiknya. Periode ini merupakan kesempatan emas sekaligus masa-masa yang rentan terhadap pengaruh negatif, tuturnya.
Pada kesempatan yang sama, Ibu Dirjen Farmalkes memberikan sambutan dalam pertemuan ini dan menyampaikan prioritas Kementerian Kesehatan beserta Pemerintah Daerah di tahun 2018 ini yakni mewujudkan Universal Health Coverage melalui Percepatan Eliminasi Tuberculosis, Penurunan Stunting dan Peningkatan Cakupan serta Mutu Imunisasi.
Selain itu Ibu Dirjen menyampaikan Program Indonesia Sehat dengan Pendekatan Keluarga (PIS-PK) dan Gerakan Masyarakat Hidup Sehat (Germas) dapat mendukung upaya penyelesaian masalah terkait tuberculosis, stunting dan imunisasi. Untuk itu pelaksanaan program ini tetap harus dilakukan secara berkesinambungan dengan memanfaatkan sumber daya yang ada, baik sumber daya manusia di daerah dan sumber daya anggaran yang bersumber dari pusat maupun daerah.
Dikesempatan lainnya Ibu Dirjen beserta Tim menghadiri Kegiatan Senam Sehat Bersama Masyarakat Kab. Natuna dalam rangka Germas dan Penurunan Stunting yang juga dihadiri oleh Bupati Natuna. Kegiatan ini disambut positif oleh masrakat Natuna dilihat dari banyaknya masyarakat yang antusias menghadiri kegiatan Germas ini. Diharapkan kegiatan seperti ini terus dilakukan secara rutin.