• Halo Kemkes
  • 1500567
  • setditjen.farmalkes@kemkes.go.id
hdr_rd_272x90hdr_rd_272x90hdr_rd_272x90hdr_rd_272x90
  • Profil
    • Tentang Farmalkes
    • Visi dan Misi
    • Struktur Organisasi
    • Satuan Kerja
      • Setditjen Kefarmasian dan Alat Kesehatan
      • Dit. Ketahanan Kefarmasian dan Alat Kesehatan
      • Dit. Produksi dan Distribusi Kefarmasian
      • Dit. Pengelolaan dan Pelayanan Kefarmasian
      • Dit. Produksi dan Distribusi Alat Kesehatan
      • Dit. Pengawasan Alat Kesehatan
    • Profil Pejabat
  • Berita
  • Layanan Publik
    • Kefarmasian
      • SIPNAP
      • e-Monev Katalog Obat
      • e-Pharm
      • e-Licensing
      • e-Report PBF
      • e-Fornas
    • Alat Kesehatan
      • e-Regalkes
      • e-Watch Alkes
      • e-Report Alkes
      • e-Suka
      • Info Alkes & PKRT
      • Sertifikasi Alkes
    • Apoteker
      • SIMPADUPAK
      • SEPAKAT
    • Layanan Data
      • SIMADA
      • e-Desk
  • Informasi Publik
  • Produk Hukum
    • Undang-Undang
    • Peraturan Pemerintah
    • Peraturan Presiden
    • Keputusan Presiden
    • Instruksi Presiden
    • Peraturan Menteri Kesehatan
    • Keputusan Menteri Kesehatan
    • Keputusan Direktur Jenderal
    • Surat Edaran
    • Rancangan Peraturan
  • Publikasi
  • Tautan
    • Kementerian Kesehatan
    • Komite Farmasi Nasional
    • Farmaplus
    • Dinas Kesehatan & Instalasi Farmasi
    • Pengadaan Barang/Jasa Pemerintah
    • Pelaporan LHKPN
    • Akses Informasi Publik
    • OIC CoE
      • Activities
  • 📞
  • Kebijakan
  • FAQ
  • Peta Situs
  • Hubungi Kami
✕

Indonesia Lakukan Lompatan di Bidang Farmasi

Kamis, 27 Agustus 2015
Kategori
  • Berita Utama
Kata kunci
  • vaksin
vaksin

Ilustrasi: vaksin

Menteri Kesehatan Prof. Nila F Moeloek mendukung rencana pembangunan Life Science Park oleh PT. Biofarma. Ia berharap fasilitas itu bisa berperan dalam meningkatkan kualitas kesehatan masyarakat. “Indonesia butuh lompatan-lompatan untuk bisa meningkatkan kualitas kesehatan masyarakat,” kata Menkes saat menjadi pembicara pada acara Forum Riset Vaksin Nasional yang digagas PT Biofarma dalam rangka peringatan HUT ke 125, di Jakarta (26/8). Pada kesempatan itu Menteri Kesehatan meminta sinergi peneliti bidang kesehatan terutama dalam pengembangan vaksin lebih intensif sehingga menghasilkan produk life science yang dibutuhkan masyarakat.

Indonesia memiliki keanekaragaman hayati yang potensial untuk dikembangkan sebagai bahan baku obat dan vaksin. Di samping itu Indonesia juga telah memiliki kapasitas dan kompetensi untuk dapat memproduksi obat dan vaksin, termasuk produk life science.

Saat ini Indonesia telah memiliki industri vaksin yaitu PT. Bio Farma (Persero) yang telah memenuhi persyaratan Pre Qualifikasi WHO. Vaksin PT. Bio Farma (Persero), bahkan telah menjadikan Indonesia sebagai salah satu penghasil vaksin terbesar di dunia. Ini menunjukan bahwa Indonesia memiliki potensi yang besar untuk melakukan pengembangan bidang obat dan vaksin dalam upaya menuju kemandirian. Sejak tahun 2014 PT. Bio Farma (Persero) mengembangkan sayap untuk mengembangkan produk bioteknologi termasuk produk life science. Hal ini membawa konsekuensi bagi perusahaan untuk mewujudkan tanggungjawab berupa kewajiban memenuhi produk kebutuhan masyarakat untuk produk life science.

”Perkembangan dunia kesehatan begitu cepat, dan saya sepakat dengan rencana pengembangan 200 tahun dari Biofarma. Diharapkan, upaya itu bisa menjawab permasalahan kesehatan yang dihadapi tak hanya di dalam negeri tapi di dunia,” papar Menkes.

Baca juga:
Sosialisasi dan FGD RUU Kesehatan bahas Kemandirian Produk Plasma Darah Melalui Penguatan Regulasi Industri

Adalah merupakan tantangan para ahli (peneliti) di bidang kefarmasian, klinis dan ahli pengendalian penyakit untuk melakukan berbagai kegiatan penelitian life science. Pengembangan produk life science memang bukanlah hal yang mudah, oleh karenanya perlunya kerjasama dan koordinasi dengan berbagai stakeholder terkait baik itu akademisi, peneliti dan kalangan dunia usaha.

Melalui Forum Riset Vaksin Nasional 2015 dengan tema hilirisasi hasil riset nasional bidang life science untuk meningkatkan kualitas hidup bangsa, diharapkan dapat mendorong percepatan produksi dan komersialisasi produk life science. Menkes berharap sinergi yang lebih baik melalui penelitian yang terintegrasi dengan melibatkan akademisi, kementerian/lembaga pemerintah dan industri (Academic – Business – Government – ABG) Dimasa mendatang penggunaan produk life science untuk pengobatan akan terus meningkat.

Baca juga:
Masyarakat Dapat Mengakses Informasi Obat Kanker di SATUSEHAT Mobile

“Saya mengimbau dan mengharap agar para ahli, peneliti dan industri terus melakukan usaha untuk melakukan penelitian dan pengembangan lebih lanjut menuju produksi yang mandiri”, kata Menkes.

FRVN terbentuk sejak tahun 2011 terdiri dari para periset dari universitas, pemerintah dan industri. Para periset vaksin dan life science berkumpul untuk melakukan pengembangan vaksin baru dalam negeri.

“Sinergi antar periset ini bertujuan untuk menciptakan kemandirian dan akselerasi atau percepatan sehingga penemuan vaksin-vaksin baru yang membutuhkan waktu 15-20 tahun bisa lebih cepat diluncurkan ke masyarakat,” kata Dirut PT. Biofarma, Iskandar.
Menurut Iskandar, dengan pengembangan produk, memungkinkan PT. Biofarma berkontribusi pada produk life sciencedan pengobatan berbasis biologi. “Dalam pertemuan dengan WHO, kebutuhan dunia tak hanya vaksin juga produk biosimilar yakni produk biologi yang bisa dimanfaatkan untuk pengobatan. Dan secara teknologi kita mampu,” jelas Iskandar.

Baca juga:
Kemenkes Terus Berupaya Mencapai Ketahanan Farmasi Nasional untuk Parasetamol

Berita ini disiarkan oleh Pusat Komunikasi Publik Sekretariat Jenderal Kementerian Kesehatan RI. Untuk informasi lebih lanjut dapat menghubungi Halo Kemkes melalui nomor hotline <kode lokal> 1500-567; SMS 081281562620, faksimili: (021)52921669, dan alamat email kontak@kemkes.go.id.

Bagikan

Berita terkait

Jumat, 22 September 2023

Public Hearing Penyusunan Rancangan Peraturan Pemerintah turunan UU Kesehatan Topik Pelayanan Darah


Selengkapnya
Jumat, 22 September 2023

Public Hearing Penyusunan Rancangan Peraturan Pemerintah turunan UU Kesehatan Topik Penggolongan Obat Bahan Alam


Selengkapnya
Kamis, 21 September 2023

Public Hearing Penyusunan Rancangan Peraturan Pemerintah turunan UU Kesehatan Topik Penggunaan Sediaan Farmasi, Alat Kesehatan dan PKRT


Selengkapnya
iklan ⓘ ►
iklan ⓘ ►
iklan ⓘ ►
iklan ⓘ ►

Direktorat Jenderal Kefarmasian dan Alat Kesehatan
Kementerian Kesehatan RI
Gedung Dr. Adhyatma, MPH, Lt. 8 R.817
Jl. H.R. Rasuna Said Blok X-5 Kav. 4-9
Jakarta Selatan 12950
Halo Kemkes ✆ 1500567


fb
ig
tw
yt

Pengunjung hari ini: 6.058 | Total pengunjung: 4.281.106 | Online: 37

Profil

    Tentang Farmalkes
    Struktur Organisasi
    Profil Pejabat

Satuan Kerja

    Sekretariat Direktorat Jenderal
    Direktorat Ketahanan Kefarmasian dan Alat Kesehatan
    Direktorat Produksi dan Distribusi Kefarmasian
    Direktorat Pengelolaan dan Pelayanan Kefarmasian
    Direktorat Produksi dan Distribusi Alat Kesehatan
    Direktorat Pengawasan Alat Kesehatan

Kategori

    Berita
    Informasi Publik
    Produk Hukum
    Buku dan Pedoman
    Buletin Infarkes
    Infografis
    Juklak/Juknis
    Paparan
✕
© 2023 Direktorat Jenderal Kefarmasian dan Alat Kesehatan
  • Kebijakan
  • FAQ
  • Peta Situs
  • Hubungi Kami
  • Halo Kemkes
  • 1500567
  • setditjen.farmalkes@kemkes.go.id