Jakarta – Sesuai dengan arah kebijakan dan strategi nasional 2015-2019, peningkatan daya saing industri farmasi dan alat kesehatan, ketahanan dan kemandirian nasional, harus diperkuat dengan cara pengembangan industri farmasi dan alat kesehatan dalam negeri yang berdaya saing antara lain melalui regulasi yang berpihak kepada industri dalam negeri, penguatan industri dalam negeri dan peningkatan penggunaan produk dalam negeri, peningkatan sumber daya, ketersedian bahan baku, Health Technology Assessments (HTA), Health Technology Management (HTM), penelitian dan pengembangan farmasi dan alat kesehatan yang memenuhi standar.

Program Kefarmasian dan Alat Kesehatan berupaya untuk meningkatkan akses, kemandirian, dan mutu sediaan farmasi dan alat kesehatan bagi pembangunan kesehatan. Salah satu bentuk upaya peningkatan akses, kemandirian, dan mutu tersebut melalui diseminasi informasi, advokasi, dan fasilitasi lintas pemangku kepentingan, dengan kegiatan ini diharapkan para lintas program, lintas sektor, maupun mitra terkait dapat memperoleh informasi terkini di bidang kefarmasian dan alat kesehatan, serta mengkolaborasikan berbagai masukan.

Untuk mencapai tujuan tersebut di atas serta dalam rangka menghadapi Masyarakat Ekonomi ASEAN 2015 yang telah berjalan khususnya di sektor peralatan kesehatan maka dilaksanakan “Seminar Bidang Kefarmasian dan Alkes” dengan Tema ”The 1st Technofarmalkes 2019 : Indonesia Health Tech Innovation” pada tanggal 10 s.d 11 September 2019.

Kegiatan ini juga sebagai langkah pengembangan Inovasi dan Daya Saing Produk Dalam Negeri diantaranya Produk sediaan farmasi dan alat kesehatan, inovatif hasil penelitian, dan instrumen kebijakan perdagangan bilateral, regional, dan internasional; Uji klinik alat kesehatan; serta fasilitasi (business matching, sharing experience) akademisi-business-government-community-innovator (A-B-G-C-I). Melalui Diseminasi informasi inovasi, peningkatan daya saing, pembiayaan, dan pelayanan kesehatan kepada pemangku kepentingan terkait serta mendorong kemandirian sediaan farmasi dan alat kesehatan produksi dalam negeri.
Penerima manfaat pada kegiatan ini adalah Akademisi, peneliti, dan pemegang Inovasi, Industri dan manufaktur sediaan farmasi dan alat kesehatan dalam negeri serta Praktisi di fasilitas pelayanan kesehatan, serta Pemangku kepentingan terkait.