Jakarta, 29 Januari 2023. Kementerian Kesehatan RI melakukan kerjasama nyata melalui Perjanjian Kerja Sama/MoU dengan The Foundation For Innovative New Diagnostics (FIND) sebagai tindak lanjut concrete deliverables G20 Indonesia.
FIND merupakan organisasi kesehatan global nirlaba yang memiliki tujuan untuk mempercepat pengembangan, evaluasi, dan pengiriman alat tes diagnostik yang berkualitas tinggi dan terjangkau untuk penyakit-penyakit yang berpotensi pandemi dan endemi di negara-negara berkembang.
Organisasi ini mengembangkan alat diagnostik, mulai dari inovasi hingga penerapan, memanfaatkan inovasi digital yang muncul, dan membangun kemitraan untuk pengembangan produk yang berfokus pada diagnosis tuberkulosis (TB), malaria serta demam lainnya, hepatitis C, dan penyakit tropis terabaikan (NTD).
Sebelumnya, FIND belum memiliki perjanjian kerja sama dengan Kementerian Kesehatan, sehingga perjanjiaan kerja sama ini merupakan kesempatan baik untuk memperkuat regulasi dalam mendukung pengembangan pusat manufaktur global, karena regulasi riset dan manufaktur global penting direalisasikan agar seluruh negara siap menghadapi pandemi di masa depan. Melalui kerja sama ini, dapat juga meningkatkan kemampuan penelitian dan manufaktur lokal, kemitraan publik-swasta, penelitian, dan ekosistem manufaktur.
Dari hasil pertemuan bilateral antara Kementerian Kesehatan dengan FIND tersebut, maka kolaborasi yang potensial dilakukan adalah:
- Penguatan akses diagnostik di layanan kesehatan primer; merujuk pada hasil pertemuan antara Menteri Kesehatan dan CEO FIND di WHA Jenewa, pertemuan G20 Health Ministers Meeting (HMM) 1 di Yogyakarta dan HMM2 di Bali, pertemuan antara Dirjen Kesmas dengan CEO FIND di WHS Berlin.
- Bantuan teknis pada manufaktur alat diagnostik lokal dan manufaktur alat tes diagnostik prakualifikasi WHO di Indonesia (merujuk pada pertemuan bilateral antara Menteri Kesehatan dan Dirjen Farmalkes dengan FIND di sela-sela G20 HMM1 dan HMM2).
- Pengembangan kebijakan dan peningkatan kapasitas dalam evaluasi dan regulasi kecerdasan buatan (AI) dan diagnostik digital berbasis non-AI dalam upaya mendukung transformasi digital infrastruktur diagnostik nasional.
- Dukungan untuk identifikasi alat dan platform diagnostik baru untuk mengatasi AMR

Pada pertemuan ini Menteri Kesehatan Budi G. Sadikin didampingi Direktur Jenderal Kefarmasian dan Alat Kesehatan L. Rizka Andalucia, menyampaikan bahwa Kementerian Kesehatan memberikan dukungan positif pada program prioritas FIND, terutama terkait dengan pengembangan alat diagnostik untuk penyakit-penyakit tropis dan menjadi perhatian global. Selain itu, didiskusikan juga potensi kerjasama/dukungan dalam 6 pilar transformasi sistem kesehatan Indonesia, dengan fokus pada upaya Indonesia untuk membangun pabrik alat diagnostik dan Diagnostic Networking Optimization bersama Laboratorium Kesehatan Masyarakat (Labkesmas).
Kunjungan FIND ke Indonesia dapat meningkatkan pengenalan produk alkes IVD lokal melalui jejaring FIND secara global dan potensi kolaborasi joint research and development bidang alat diagnostic. Direncanakan FIND akan melakukan kunjungan ke Industri Alkes In Vitro Diagnostic (IVD) bersama dengan Asosiasi Produsen Alkes Indonesia (ASPAKI) untuk memberikan gambaran potensi-potensi dalam pengembangan industri alkes IVD.