Pada Kamis, 16 Februari lalu, Ditjen Farmalkes melaksanakan pertemuan Pra-Rapat Kerja Kesehatan Nasional (Rakerkesnas) secara daring. Pertemuan diikuti Dirjen Kefarmasian dan Alat Kesehatan, Sesditjen Kefarmasian dan Alat Kesehatan, Para Direktur di lingkungan Ditjen Farmalkes, Para Kepala Dinas Wilayah Binaan Ditjen Kefarmasian dan Alat Kesehatan serta Para Kepala Dinas Kabupaten/Kota di wilayahnya.
Pra-Rakerkesnas merupakan kegiatan awal yang sebelum dilaksanakannya kegiatan Rakerkesnas 2023 yang akan direncanakan pada akhir Februari secara luring. Kegiatan Pra-Rakerkesnas ini bertujuan untuk sosialiasi 6 pilar transformasi kesehatan kepada dinas kesehatan provinsi maupun kabupaten/kota serta mengidentifikasi masalah yang akan diangkat dalam acara Rakerkesnas bersama Menteri dan Wakil Menteri Kesehatan.
Pertemuan ini Pra-Rakerkesnas Ditjen Farmalkes diawali oleh laporan Ibu Dita Novianti, Sesditjen Farmalkes yang menyampaikan perubahan Wilayah Binaan Ditjen Kefarmasian dan Alat Kesehatan di tahun 2023, sebagai berikut:
- Provinsi DIY dengan Pembina Wilayah Direktorat Pengelolaan dan Pelayanan Kefarmasian,
- Provinsi Bengkulu dengan Pembina Wilayah Direktorat Pengawasan Alat Kesehatan,
- Provinsi Sumatera Utara dengan Pembina Wilayah Direktorat Produksi dan Distribusi Alat Kesehatan,
- Provinsi Kalimantan Utara dengan Pembina Wilayah Direktorat Produksi dan Distribusi Kefarmasian, serta
- Provinsi Papua Tengah dengan Pembina Wilayah Direktorat Ketahanan Kefarmasian dan Alat Kesehatan.
Pada sambutannya, Ibu L. Rizka Andalusia Dirjen Kefarmasian dan Alat Kesehatan penyampaian terkait 6 pilar Transformasi Kesehatan yang dilakukan oleh Kementerian Kesehatan. Transformasi kesehatan merupakan suatu urgensi yang melibatkan berbagai pihak, sehingga sinergi dan kolaborasi menjadi kunci keberhasilan dalam pencapaian outcome transformasi sistem kesehatan ini.
Pada pertemuan, disampaikan pula pemaparan capaian 6 pilar transformasi kesehatan di wilayah binaan Ditjen Farmalkes. Selain itu juga dipaparkan best practice dalam pencapaian program prioritas kesehatan, serta isu dan kendala yang dihadapi. Hasil identifikasi isu dari masing-masing wilayah binaan tersebut akan menjadi topik yang diusulkan untuk didiskusikan pada Rakerkesnas.