Pengembangan Obat Bahan Alam (OBA) di Indonesia semakin mendapat perhatian serius, seiring dengan komitmen Kementerian Kesehatan untuk melakukan transformasi sistem kesehatan melalui enam pilar utama yang mendukung keberlanjutan Sistem Kesehatan Nasional. Pengalaman selama pandemi global telah menyoroti betapa pentingnya ketahanan di bidang kefarmasian, yang mendorong inisiatif strategis untuk memamfaatkan potensi kekayaan alam yang melimpah di Indonesia.
Indonesia sebagai salah satu pusat keanekaragaman hayati terbesar (mega biodiversity) di dunia, memiliki potensi luar biasa untuk mengembangkan Obat Bahan Alam, Dengan 143 juta hektar hutan tropis, dan 31.750 spesies tumbuhan, Indonesia memiliki sumber daya yang melimpah untuk dijadikan bahan baku obat, demikian disampaikan Direktur Ketahanan Kefarmasian dan Alat Kesehatan Roy Himawan saat membuka acara Coaching Clinic dan Business Matching Pengembangan Obat Bahan Alam secara online pada 21 Agustus 2024.
Lebih lanjut, Himawan mengungkapkan bahwa menurut hasil riset Tumbuhan Obat dan Jamu (Ristoja) yang dilakukan oleh Kemenkes RI, terdapat 32.014 ramuan Obat Bahan Alam dan 2.848 spesies tanaman obat telah dimanfaatkan untuk pengobatan. “Dengan potensi besar yang dimiliki Indonesia dalam pengembangan Obat Bahan Alam (OBA), kami berharap OBA dapat menjadi substitusi obat dan mengurangi ketergantungan pada obat impor. Saat ini, Indonesia telah mencatatkan lebih dari 15.000 obat tradisional, 77 produk obat herbal terstandar, dan 20 produk fitofarmaka yang terdaftar di Badan POM, dan jumlah tersebut diharapkan akan terus bertumbuh” ungkap Himawan.
Undang-Undang 17 Tahun 2023 tentang Kesehatan telah membuka peluang besar untuk penggunaan dan pengembangan OBA dengan mengatur tentang standar persyaratan yang harus dipenuhi. Himawan menekankan pentingnya ketersediaan, mutu, dan sustainability OBA untuk memastikan produk yang dihasilkan tidak hanya aman, tetapi juga berkualitas tinggi.
Namun, dibalik peluang tersebut, masih ada tantangan yang harus dihadapi, terutama terkait dengan standar tanaman obat yang digunakan sebagai OBA, dimana sebagian masih bergantung pada impor. Untuk mengatasi hal ini, Himawan mengajak semua pihak untuk berkolaborasi lintas sektor, sehingga ketersediaan bahan OBA yang aman dan berkualitas dapat terjamin.
Pertemuan Coaching Clinic dan Business Matching yang diselenggarakan di Surabaya pada 21-23 Agustus 2024 ini dihadiri oleh perwakilan dari Kementerian Pertanian, BPOM, Dinas Pertanian dan Ketahanan Pangan Provinsi Jawa Timur, selain itu juga melibatkan Asosiasi Industri Ekstrak Bahan Alam dan Rempah Indonesia (AIRINDO), GP Jamu, Institusi Riset, Industri dan Usaha Kecil Obat Tradisional Wilayah Jatim.
Kegiatan ini tidak hanya menyajikan materi dari narasumber, tetapi juga dilengkapi dengan pameran bahan OBA. Melalui sesi business matching dan coaching clinic, diharapkan dapat meningkatkan mutu bahan OBA yang digunakan oleh para pelaku usaha serta sebagai forum matchmaking yang efektif antara penyedia ekstrak obat bahan alam dengan produsen obat bahan alam.
Melalui forum ini, diharapkan dapat terjalin kerjasama yang saling menguntungkan antara penyedia ekstrak obat bahan alam dan produsen, serta meningkatkan pemahaman pelaku usaha mengenai persyaratan yang harus dipenuhi untuk menghasilkan produk berkualitas. Peningkatan penggunaan produk dalam negeri juga menjadi prioritas pemerintah, dengan harapan dapat mendukung kemandirian dan menciptakan ekosistem OBA yang baik di Indonesia.
Hasil evaluasi dari business matching antara lima industri ekstrak bahan alam dan dua institusi penelitian dengan 16 industri dan usaha kecil obat tradisional menunjukan potensi kerjasama yang menjanjikan. Sebanyak 41,27 % peserta menunjukan ketertarikan untuk bekerjasama dalam waktu dekat. Ini merupakan langkah positif untuk meningkatkan kapasitas dan akses terhadap bahan OBA berkualitas, serta mengurangi ketergantungan pada impor.
Dalam kesempatan ini, Himawan juga memberikan apresiasi kepada peserta yang telah berpartisipasi secara aktif, menekankan bahwa kolaborasi yang sinergis adalah kunci untuk mencapai keberhasilan dalam membangun Indonesia yang lebih baik “Mari kita terus berkolaborasi untuk mendorong pengembangan obat bahan alam di tanah air!” serunya.