• Halo Kemkes
  • 1500567
  • setditjen.farmalkes@kemkes.go.id
hdr_rd_272x90hdr_rd_272x90hdr_rd_272x90hdr_rd_272x90
  • Profil
    • Tentang Farmalkes
    • Visi dan Misi
    • Struktur Organisasi
    • Satuan Kerja
      • Setditjen Kefarmasian dan Alat Kesehatan
      • Dit. Ketahanan Kefarmasian dan Alat Kesehatan
      • Dit. Produksi dan Distribusi Kefarmasian
      • Dit. Pengelolaan dan Pelayanan Kefarmasian
      • Dit. Produksi dan Distribusi Alat Kesehatan
      • Dit. Pengawasan Alat Kesehatan
    • Profil Pejabat
  • Berita
  • Layanan Publik
    • Kefarmasian
      • SIPNAP
      • e-Monev Katalog Obat
      • e-Pharm
      • e-Licensing
      • e-Report PBF
      • e-Fornas
    • Alat Kesehatan
      • e-Regalkes
      • e-Watch Alkes
      • e-Report Alkes
      • e-Suka
      • Info Alkes & PKRT
      • Sertifikasi Alkes
    • Apoteker
      • SIMPADUPAK
      • SEPAKAT
    • Layanan Data
      • SIMADA
      • e-Desk
  • Informasi Publik
  • Produk Hukum
    • Undang-Undang
    • Peraturan Pemerintah
    • Peraturan Presiden
    • Keputusan Presiden
    • Instruksi Presiden
    • Peraturan Menteri Kesehatan
    • Keputusan Menteri Kesehatan
    • Keputusan Direktur Jenderal
    • Surat Edaran
    • Rancangan Peraturan
  • Publikasi
  • Tautan
    • Kementerian Kesehatan
    • Komite Farmasi Nasional
    • Farmaplus
    • Dinas Kesehatan & Instalasi Farmasi
    • Pengadaan Barang/Jasa Pemerintah
    • Pelaporan LHKPN
    • Akses Informasi Publik
    • OIC CoE
      • Activities
  • 📞
  • Kebijakan
  • FAQ
  • Peta Situs
  • Hubungi Kami
✕

Perkuat Ketahanan Alat Kesehatan, Kemenkes dan Biofarma Luncurkan Biocolomelt-DX

Kamis, 21 Juli 2022
Kategori
  • Berita Utama
Kata kunci
  • alat kesehatan
  • Alkes
  • alkesdalamnegeri
  • biofarma

Meningkatkan ketahanan alat kesehatan menjadi salah satu program prioritas Kementerian Kesehatan dalam kerangka Transformasi Sistem Ketahanan Kesehatan. Dalam upaya resiliensi/ketahanan alat kesehatan, Kementerian Kesehatan fokus pada percepatan produksi alat kesehatan dalam negeri. Alat Kesehatan produksi dalam negeri yang telah berizin edar yang tentunya memenuhi harus persyaratan keamanan, mutu dan kemanfaatan, diharapkan memenuhi kebutuhan dalam negeri secara mandiri, dan kemudian dapat bersaing secara global, di pasar ekspor. Untuk itu, industri alat kesehatan harus memiliki kualitas yang memenuhi standar global.

Kementerian Kesehatan bersama PT. Bio Farma meluncurkan BioColoMelt-Dx pada Selasa (19/7) di Auditorium RS. Kanker Dharmais. Invovasi dan terobosan baru karya anak bangsa ini berguna untuk mendeteksi dini kanker usus besar (kolorektal). Produk BioColomelt-Dx merupakan inovasi hasil kolaborasi PT. Bio Farma dan PT. PathGen Diagnostik Teknologi yang melibatkan berbagai industri, instansi penelitian dan pendidikan, seperti dengan Universitas Nottingham Inggris, dan memiliki Lab pengembangan di Indonesia (Lab LIPI dan BRIN). Sebelum diluncurkan pada hari ini,BioColomelt-Dx divalidasi oleh klinisi dari beberapa RS nasional di antaranya RS Dharmais, RS Sardjito dan UGM, RSCM dan FKUI.

Baca juga:
Public Hearing RUU Kesehatan (Kefarmasian dan Alat Kesehatan)

Acara launching dihadiri Menkes Budi, Kepala Lembaga Kebijakan Pengadaan Barang/Jasa (LKPP) Azwar Anas, Direktur Jenderal Farmasi dan Alat Kesehatan Rizka Andalusia, Direktur Utama RS Kanker Dharmais dr. Soeko W Nindito, dan Direktur Utama Bio Farma Honesti Basyir.

Menkes Budi mengatakan kanker itu terjadi karena adanya mutasi dari DNA seseorang. Dalam perjalanan hidup manusia DNA itu bisa berubah dan itu yang memicu kanker. “Untuk melihat perubahan DNA itu diperlukan PCR. Itu teknologi yang sederhana, lebih murah alatnya seperti BioColoMelt-Dx. Dengan teknologi ini bisa mendeteksi perubahan DNA di posisi-posisi tertentu. Kalau kita sudah tahu perubahan DNA nya apa, kita tahu persis kankernya kanker apa dan di mana sehingga pengobatannya bisa lebih cepat dan tepat.

Baca juga:
Perkuat strategi pemenuhan kebutuhan obat dalam penyelenggaraan JKN, Ditjen Farmalkes selenggarakan Sosialiasi Nilai Klaim Harga Obat Program Rujuk Balik, Obat Penyakit Kronis di Fasilitas Kesehatan Rujukan Tingkat Lanjutan (FKRTL), Obat Kemoterapi, dan Obat Alteplase

“Jadi alat ini untuk mendiagnostik sakit kankernya disebabkan oleh apa sehingga nanti pengobatannya bisa lebih cepat,” tambah Menkes. Untuk diketahui, kanker kolorektal merupakan sebutan lain untuk kanker yang menyerang usus besar (kolon), rektum, ataupun keduanya” kata Menkes.

Menkes berharap, PT. Bio Farma dan PT. PathGen Diagnostik Teknologi dapat terus mengembangkan portofolio produk alat kesehatan diagnostic in vitro dalam negeri khususnya produk berbasis molekuler lainnya, sehingga dapat mendorong pencapaian ketahanan dan kemandirian alat kesehatan di Indonesia, pemenuhan kebutuhan alat kesehatan diagnostic in vitro di Indonesia, serta menempatkan Indonesia dalam rantai pasokan global.

“Saya menghimbau para pengguna alat kesehatan seperti rumah sakit dan fasilitas pelayanan kesehatan lainnya, untuk mulai beralih memakai alat kesehatan dalam negeri. Dengan menggunakan alat kesehatan dalam negeri maka kita telah ikut berkontribusi positif terhadap perekonomian Indonesia dalam memajukan dan mengembangkan industri alat kesehatan dalam negeri serta menguatkan daya saing ekonomi baik secara nasional maupun global”, tambah Menkes.

Baca juga:
Public Hearing Penyusunan Rancangan Peraturan Pemerintah turunan UU Kesehatan Topik Pelayanan Darah

Produk ini telah mendapatkan izin edar dari Kementerian Kesehatan RI dengan nomor KEMENKES RI AKD 20306220065 yang dirilis pada tanggal 1 Juli 2022. Dengan adanya BioColoMelt-Dx ini, pasien dapat memperoleh akses yang lebih mudah untuk pemeriksaan ketepatan jenis terapi dan penanganan dini pada keluarga pasien dengan Lynch syndrome, yang diharapkan dapat berdampak positif pada optimalisasi ekonomi untuk ekosistem kesehatan di Indonesia. Dari segi kemandirian alat kesehatan, BioColomelt-Dx memiliki Tingkat Komponen Dalam Negeri (TKDN) lebih dari 50 %. Ini membuktikan kemandirian nasional dalam hal penyediaan alat kesehatan dapat tercapai. Hal ini menjadi momentum bagi bangsa Indonesia, untuk melepaskan diri dari ketergantungan atas alat kesehatan impor dan akan menekan biaya pemeriksaan.

Bagikan

Berita terkait

Jumat, 22 September 2023

Public Hearing Penyusunan Rancangan Peraturan Pemerintah turunan UU Kesehatan Topik Pelayanan Darah


Selengkapnya
Jumat, 22 September 2023

Public Hearing Penyusunan Rancangan Peraturan Pemerintah turunan UU Kesehatan Topik Penggolongan Obat Bahan Alam


Selengkapnya
Kamis, 21 September 2023

Public Hearing Penyusunan Rancangan Peraturan Pemerintah turunan UU Kesehatan Topik Penggunaan Sediaan Farmasi, Alat Kesehatan dan PKRT


Selengkapnya
iklan ⓘ ►
iklan ⓘ ►
iklan ⓘ ►
iklan ⓘ ►

Direktorat Jenderal Kefarmasian dan Alat Kesehatan
Kementerian Kesehatan RI
Gedung Dr. Adhyatma, MPH, Lt. 8 R.817
Jl. H.R. Rasuna Said Blok X-5 Kav. 4-9
Jakarta Selatan 12950
Halo Kemkes ✆ 1500567


fb
ig
tw
yt

Pengunjung hari ini: 5.922 | Total pengunjung: 4.320.404 | Online: 42

Profil

    Tentang Farmalkes
    Struktur Organisasi
    Profil Pejabat

Satuan Kerja

    Sekretariat Direktorat Jenderal
    Direktorat Ketahanan Kefarmasian dan Alat Kesehatan
    Direktorat Produksi dan Distribusi Kefarmasian
    Direktorat Pengelolaan dan Pelayanan Kefarmasian
    Direktorat Produksi dan Distribusi Alat Kesehatan
    Direktorat Pengawasan Alat Kesehatan

Kategori

    Berita
    Informasi Publik
    Produk Hukum
    Buku dan Pedoman
    Buletin Infarkes
    Infografis
    Juklak/Juknis
    Paparan
✕
© 2023 Direktorat Jenderal Kefarmasian dan Alat Kesehatan
  • Kebijakan
  • FAQ
  • Peta Situs
  • Hubungi Kami
  • Halo Kemkes
  • 1500567
  • setditjen.farmalkes@kemkes.go.id