Dubai, 29 Januari 2024.
Kementerian Kesehatan mewujudkan upaya ketahanan alat kesehatan dalam negeri dengan mengikuti Arab Health 2024 bekerja sama dengan Kementerian Perdagangan, Kementerian Perindustrian, KJRI Dubai, ITPC Dubai, ASPAKI, Gakeslab dan industri alat kesehatan dalam negeri yang tergabung dalam country pavilion yaitu Paviliun Indonesia.
Arab Health 2024 merupakan pameran terbesar di dunia untuk alat kesehatan. Partisipasi Kementerian Kesehatan pada Arab Health 2024 merupakan upaya untuk merespon tren permintaan pasar dunia terhadap alat kesehatan dalam negeri yang tumbuh sebesar 4,56% per tahun dengan menggandeng 19 industri alat kesehatan dalam negeri. Antusiasme industri alat kesehatan dalam negeri pada Arab Health 2024 pun sangat besar, bahkan dibandingkan dengan tahun lalu, jumlah industri alat kesehatan dalam negeri yang mengikuti Arab Health, naik sebesar dua kali lipat.
Arab Health merupakan pameran internasional tahunan produk kesehatan yang telah diselenggarakan selama 49 tahun di Dubai. Menurut data post result show Arab Health 2023, pameran tersebut telah dihadiri lebih dari 110.000 pengunjung yang berasal dari 180 negara. Selain itu, terdapat lebih dari 44 country pavilion dari 76 negara yang menghasilkan kesepakatan bisnis senilai USD 1,8 Milyar.
“Kementerian Kesehatan berfokus untuk melakukan transformasi ketahanan sediaan farmasi dan alat kesehatan salah satunya melalui partisipasi pada Arab Health 2024. Hal ini dilakukan untuk mendorong perluasan akses pasar alat kesehatan dalam negeri di tingkat global khususnya negara-negara Timur Tengah dan Afrika”, kata Direktur Produksi dan Distribusi Alat Kesehatan, Dede Mulyadi saat memberikan sambutan pada Peresmian Paviliun Indonesia dalam Pameran Arab Health 2024.
Dalam kesempatan tersebut, hadir Direktur Jenderal Industri Logam, Mesin, Alat Transportasi dan Elektronika Kementerian Perindustrian, Taufik Bawazier, dan Konsul Jenderal RI di Dubai, Cakra Negara. Cakra menyampaikan apresiasinya atas meningkatnya keikutsertaan industri alat kesehatan dalam negeri pada Arab Health 2024 dibandingkan dengan tahun lalu. Di tahun ini, Kementerian Kesehatan memfasilitasi 19 industri alat kesehatan dalam negeri, untuk tampil pada event tingkat internasional tersebut, yang berlangsung di Dubai World Trade Center pada 29 Januari-1 Februari 2024.
“Kami memberikan apresiasi kepada para pelaku industri alat kesehatan yang telah ikut berpartisipasi pada ajang bergengsi ini. Kami juga berharap, agar kesempatan ini dapat dimanfaatkan sebaik-baiknya untuk mempromosikan produk alat kesehatan buatan industri dalam negeri dengan mengedepankan keunggulan kompetitif sehingga alat kesehatan dalam negeri mampu bersaing dengan negeri-negara lain”, kata Cakra. Lebih lanjut Cakra juga menambahkan bahwa Arab Health bukan hanya membuka peluang industri alat kesehatan dalam negeri untuk masuk ke dalam pasar Timur Tengah tetapi juga pasar global.
Dalam mewujudkan ketahanan alat kesehatan, Kementerian Kesehatan juga berfokus pada pengembangan alat kesehatan. Melalui ajang Arab Health 2024, Kementerian Kesehatan tidak hanya mendorong industri alat kesehatan dalam negeri agar dapat bekerja sama dengan distributor dari luar negeri tetapi juga mendorong untuk dapat melakukan kerjasama dalam hal pengembangan alat kesehatan melalui transfer teknologi, reverse engineering, serta riset dan inovasi.
Indonesia berhasil membukukan potensi transaksi sebesar USD 13,16 juta di Pameran Arab Health 2024. Nilai tersebut naik 43,83 persen dari capaian transaksi tahun 2023 yang tercatat sebesar USD 9,15 juta. Nilai potensi transaksi tersebut terdiri atas transaksi potensial sebesar USD 12,08 juta; penandatanganan kerja sama antara PT Graha Tekno Medika dengan Surgiris perusahaan operating lights asal Perancis sebesar USD 1,07 juta; serta penandatanganan kerja sama antara PT Mega Andalan Kalasan (MAK) dengan enam distributor berasal dari Qatar, PEA, Bahrain, Etiopia, Oman dan Republik Ceko sebesar USD 825 ribu untuk produk furnitur rumah sakit.
Jenis produk yang paling banyak diminati pengunjung selama pameran berlangsung yakni jarum suntik, sphygmomanometer, dan stetoskop, peralatan rumah sakit, ceraspon, haemostatic sponge, serta pompa infus (infusion pump). Adapun sebagian besar pengunjung Paviliun Indonesia berasal dari Mauritius, Maroko, Persatuan Emirat Arab, India, dan Arab Saudi.
Keterwakilan Indonesia pada Arab Health 2024 adalah bukti bahwa industri alat kesehatan dalam negeri terus berupaya memperbaiki kualitas produk yang dihasilkan agar memenuhi standar yang dipersyaratkan, sehingga mampu berpartisipasi dalam rantai pasok baik di tingkat nasional maupun di tingkat global.