Dalam upaya membangun resiliensi alat kesehatan, Kementerian Kesehatan fokus pada percepatan produksi alat kesehatan dalam negeri serta meningkatkan penggunaan bahan baku dan komponen dalam negeri, sehingga dapat terwujud ketahanan mulai dari hulu sampai hilir di dalam negeri.
Pemerintah berupaya mencapai target penurunan belanja impor alat kesehatan sebesar 35% dengan memperkuat ekosistem industri alat kesehatan Indonesia, mulai dari penelitian dan pengembangan, produksi, hingga penggunaan alat kesehatan dalam negeri.
Dengan diterbitkannya Undang-Undang Kesehatan Nomor 17 Tahun 2023 yang merupakan salah satu komitmen pemerintah dalam meningkatkan ketahanan kesehatan, diharapkan dapat tercipta kemandirian nasional yang dapat mendorong perkembangan industri kesehatan lokal baik pada tingkat regional dan global.
Bertempat di Kendal, Jawa Tengah. Pada 22 Oktober 2024, Dirjen Kefarmasian dan Alat Kesehatan Kementerian Kesehatan, L. Rizka Andalucia meresmikan pembukaan pabrik PT. Beurer Indonesia Technology yang merupakan bagian dari Beurer GmbH, perusahaan produsen alat kesehatan asal Jerman.
Dalam sambutannya, Rizka menyampaikan apresiasi kepada PT. Beurer Indonesia Technology, sebagai salah satu industri global yang berkomitmen untuk mengembangkan berbagai produk di Indonesia, termasuk alat kesehatan, seperti produk Blood pressure monitor, thermometer, oximeter, digital scales, dst.
Menurut Rizka, produk alat kesehatan tersebut dapat memberikan dampak penting dalam pelaksanaan Transformasi Kesehatan pada layanan primer. Karena skrining dan pemeriksaan dasar memiliki peran penting dalam penanganan penyakit, khususnya untuk penyakit tidak menular. Sehingga, produksi dalam negeri diperlukan dalam menunjang pelaksanaan skrining dan deteksi dini tersebut.
Dengan area industri seluas kurang lebih 8000 m2, diharapkan PT. Beurer Indonesia Technology dapat terus mengembangkan dan memproduksi alat kesehatan. Selain untuk pemenuhan kebutuhan dalam negeri dan substitusi produk impor, PT. Beurer diminta mampu melakukan perluasan ke pasar negara-negara Asia Tenggara bahkan pasar global melalui ekspor.
“Saya sampaikan kepada PT. Beurer Indonesia Technology agar selalu menerapkan kaidah Cara Pembuatan Alat Kesehatan yang Baik sehingga dapat menjamin keamanan, mutu, dan kemanfaatan alat kesehatan,” kata Rizka.