• Halo Kemkes
  • 1500567
  • setditjen.farmalkes@kemkes.go.id
hdr_rd_272x90hdr_rd_272x90hdr_rd_272x90hdr_rd_272x90
  • Profil
    • Tentang Farmalkes
    • Visi dan Misi
    • Struktur Organisasi
    • Satuan Kerja
      • Setditjen Kefarmasian dan Alat Kesehatan
      • Dit. Ketahanan Kefarmasian dan Alat Kesehatan
      • Dit. Produksi dan Distribusi Kefarmasian
      • Dit. Pengelolaan dan Pelayanan Kefarmasian
      • Dit. Produksi dan Distribusi Alat Kesehatan
      • Dit. Pengawasan Alat Kesehatan
    • Profil Pejabat
  • Berita
  • Layanan Publik
    • Kefarmasian
      • SIPNAP
      • e-Monev Katalog Obat
      • e-Pharm
      • e-Licensing
      • e-Report PBF
      • e-Fornas
    • Alat Kesehatan
      • e-Regalkes
      • e-Watch Alkes
      • e-Report Alkes
      • e-Suka
      • Info Alkes & PKRT
      • Sertifikasi Alkes
    • Apoteker
      • SIMPADUPAK
      • SEPAKAT
    • Layanan Data
      • SIMADA
      • e-Desk
  • Informasi Publik
  • Produk Hukum
    • Undang-Undang
    • Peraturan Pemerintah
    • Peraturan Presiden
    • Keputusan Presiden
    • Instruksi Presiden
    • Peraturan Menteri Kesehatan
    • Keputusan Menteri Kesehatan
    • Keputusan Direktur Jenderal
    • Surat Edaran
    • Rancangan Peraturan
  • Publikasi
  • Tautan
    • Kementerian Kesehatan
    • Komite Farmasi Nasional
    • Farmaplus
    • Dinas Kesehatan & Instalasi Farmasi
    • Pengadaan Barang/Jasa Pemerintah
    • Pelaporan LHKPN
    • Akses Informasi Publik
    • OIC CoE
      • Activities
  • 📞
  • Kebijakan
  • FAQ
  • Peta Situs
  • Hubungi Kami
✕

Peringatan HKN ke-59, Menkes Budi G. Sadikin Sampaikan Capaian Positif Transformasi Kesehatan

Selasa, 21 November 2023
Kategori
  • Berita Utama
  • Umum
Kata kunci

Pandemi COVID-19 menyadarkan kita tentang perlunya melakukan transformasi dalam sistem kesehatan, termasuk ketahanan dalam menghadapi kondisi kegawatdaruratan, khususnya kesehatan. Pemerintah menyadari bahwa salah satu kebijakan vital dalam transformasi sistem kesehatan adalah melalui ketahanan industri kesehatan dalam negeri.

Belajar dari hal tersebut, Indonesia bangkit dan pulih dengan melakukan transformasi sistem kesehatan “terutama yang berkaitan dengan obat-obatan, vaksin dan alat kesehatan yang dibutuhkan oleh masyarakat, bisa diproduksi di dalam negeri,” demikian disampaikan  Menkes ketika membuka Pameran Inovasi dan Teknologi Kesehatan dalam rangka Hari Kesehatan Nasional (HKN) ke-59 di JCC, Jakarta, Kamis (9/11).

Menkes menambahkan, transformasi ketahanan kesehatan yang telah diupayakan sejak tahun 2021 dan membuahkan hasil yang membanggakan. Salah satunya, jumlah produsen vaksin dalam negeri yang mampu memproduksi vaksin mengalami peningkatan dari satu menjadi empat industry vaksin dalam negeri di tahun 2023.

“Kita punya satu perusahaan vaksin namanya bio farma, dalam tiga tahun terakhir Indonesia sudah menambah jumlah perusahaan vaksin dari satu dan telah bertambah tiga sampai tahun ini,” ungkap Menkes.

Baca juga:
Farmalkes Awards, Bentuk Apresiasi Ditjen Kefarmasian dan Alat Kesehatan kepada Dinas Kesehatan Berprestasi

Sejalan dengan keberhasilan ini, Menkes juga menyebutkan bahwa teknologi pembuatan vaksin juga semakin maju, Indonesia telah mampu memproduksi empat jenis vaksin yaitu  berbasis virus, mRNA, protein rekombinan dan viral vector.

“Teknologi pembuatan vaksin ada empat di dunia, yang kuno adalah pembuatan vaksin yang berbasis virus dan protein namun ada juga vaksin modern yang berbasis vector dan mRNA, Indonesia yang tadinya  hanya bisa memproduksi  dua,  sekarang  seluruhnya  bisa diproduksi di dalam negeri” ucap Menkes.

Saat ini industri vaksin dalam negeri kita juga sudah dapat memproduksi  9 dari 14 antigen imunisasi rutin yakni vaksin BCG, Difteri, Pertusis, Tetanus, Hepatitis, Influenza (HIB), Polio Oral (OPV), Inactivated Polio Vaccine (IPV) dan Human Papillomavirus Vaccine (HPV).

Keberhasilan selanjutnya, kata Menkes, impor bahan baku obat mulai berkurang, “delapan dari sepuluh bahan baku obat yang paling banyak digunakan sudah bisa diproduksi dalam negeri. Beberapa bahan baku obat itu di antaranya adalah Paracetamol, Clopidogrel dan Atorvastatin” tutur Menkes.

Baca juga:
Ditjen Farmalkes Selenggarakan Rapat Perdana Revisi Fornas Tahun 2023

Kemajuan teknologi pun mengarah ke pengobatan yang lebih mutakhir. Indonesia mewujudkannya dengan memproduksi produk biologi dalam negeri antara lain Erythropoietin alpha, Insulin glargine, Rituximab, Enoxaparin, Insulin aspart, dan HyFC EPO.

“Realisasi belanja alat kesehatan dalam negeri juga dilaporkan meningkat dalam beberapa waktu terakhir. Bahkan dalam kurun waktu 6 bulan, sejak Januari – Juni 2023, Kemenkes tercatat telah merealisasikan sekitar Rp 9 triliun anggaran belanja alat kesehatan dalam negeri” tambah Menkes.

Dilaporkan juga bahwa, 17 dari 19 alat kesehatan dengan pembelanjaan dan penggunaan terbanyak di fasilitas pelayanan kesehatan (top value & volume) antara lain adalah Continuous ventilator, Pasien monitor / Cardiac monitor, Endoscope and accessories dan Mobile x-ray.

Dan 10 alat kesehatan in vitro diagnostik lainnya antara lain RDT Antigen COVID-19, Hepatitis B, Tuberculosis, Hepatitis A, Hepatitis C, Malaria, Dengue, dan HIV.

Baca juga:
Hari Ke-4, Ditjen Farmalkes bahas Ketahanan Farmalkes (Substansi Penelitian) pada Public Hearing RUU Kesehatan

Keberhasilan lainnya di bidang fitofarmaka, saat ini kita sudah mampu memproduksi 6 produk fitofarmaka antara lain kapsul kombinasi ekstrak herba seledri dan daun kumis kucing (Tensigard Kapsul), kapsul ekstrak campuran daun bungur dan kulit kayu manis (Diabetadex Kapsul).

Dengan capaian ini, Menkes menginginkan agar nantinya dapat menjadi satu pijakan bagi Indonesia melakukan lompatan – lompatan besar lainnya di sektor kesehatan menuju Indonesia sehat dan maju tahun 2045 mendatang.

Prestasi ini tidak akan terwujud tanpa kerjasama dan kolaborasi berbagai pihak. Oleh karena itu, pada peringatan HKN ke-59 diberikanlah penghargaan sebagai wujud apresiasi kepada institusi atau perusahaan, stake holder dan insan kesehatan yang telah berperan aktif dan berkontribusi dalam mencapai transformasi kesehatan khususnya ketahanan kesehatan

“Semoga dengan pemberian penghargaan ini dapat menambah semangat untuk bekerja lebih profesional dalam mendukung resiliensi khususnya di bidang farmasi dan alat Kesehatan” demikian   disampaikan Dirjen Kefarmasian dan Alat Kesehatan, L. Rizka Andalusia.

Bagikan

Berita terkait

Jumat, 17 November 2023

Kemenkes Gelar Vaccine, Therapeutic and Diagnostic Prioritization Workshop Guna Membangun Sistem Ketahanan Kesehatan Yang Tangguh


Selengkapnya
Senin, 13 November 2023

Wapres Ma’ruf Amin resmi luncurkan Tanaman Obat Indonesia Unggulan dan Perpres Pengembangan dan Pemanfaatan Jamu


Selengkapnya
Jumat, 10 November 2023

Kemenkes Gelar Pameran Inovasi dan Teknologi Dalam Rangka HKN Ke-59


Selengkapnya
iklan ⓘ ►
iklan ⓘ ►
iklan ⓘ ►
iklan ⓘ ►

Direktorat Jenderal Kefarmasian dan Alat Kesehatan
Kementerian Kesehatan RI
Gedung Dr. Adhyatma, MPH, Lt. 8 R.817
Jl. H.R. Rasuna Said Blok X-5 Kav. 4-9
Jakarta Selatan 12950
Halo Kemkes ✆ 1500567


fb
ig
tw
yt

Pengunjung hari ini: 6.719 | Total pengunjung: 6.015.407 | Online: 63

Profil

    Tentang Farmalkes
    Struktur Organisasi
    Profil Pejabat

Satuan Kerja

    Sekretariat Direktorat Jenderal
    Direktorat Ketahanan Kefarmasian dan Alat Kesehatan
    Direktorat Produksi dan Distribusi Kefarmasian
    Direktorat Pengelolaan dan Pelayanan Kefarmasian
    Direktorat Produksi dan Distribusi Alat Kesehatan
    Direktorat Pengawasan Alat Kesehatan

Kategori

    Berita
    Informasi Publik
    Produk Hukum
    Buku dan Pedoman
    Buletin Infarkes
    Infografis
    Juklak/Juknis
    Paparan
✕
© 2023 Direktorat Jenderal Kefarmasian dan Alat Kesehatan
  • Kebijakan
  • FAQ
  • Peta Situs
  • Hubungi Kami
  • Halo Kemkes
  • 1500567
  • setditjen.farmalkes@kemkes.go.id