Wabah Virus COVID-19 merupakan wabah ketiga dalam dua dekade terakhir yang disebabkan oleh virus Corona dan mengakibatkan masalah kesehatan secara global. Menindaklanjuti kondisi-kondisi di masa pandemi terutama terkait ketahanan produk kesehatan untuk penanganan pandemi, Kementerian Kesehatan mendorong kerja sama dan sinergisme dari berbagai pihak yaitu akademisi/peneliti, industri bidang kesehatan, serta pemerintah untuk menghasilkan produk-produk penanganan COVID-19 produksi dalam negeri.
Kementerian Kesehatan melakukan upaya Transformasi Sistem Kesehatan, yang meliputi peningkatan ketahanan sektor kefarmasian yaitu pemenuhan kebutuhan bahan baku obat/active pharmaceutical ingredients (API) kimia, produk biologi, vaksin dan natural (fitofarmaka) dari produksi dalam negeri serta peningkatan pemanfaatannya di dalam negeri juga ekspor.
Direktorat Jenderal Kefarmasian dan Alat Kesehatan melalui Direktorat Ketahanan Kefarmasian dan Alat Kesehatan melakukan Kegiatan Focus Group Discussion (FGD) Pemetaan Pengembangan Vaksin Dalam Negeri untuk membahas mengenai Strategi percepatan pengembangan dan produksi vaksin dalam negeri, regulasi dan kebijakan percepatan pengembangan vaksin dalam negeri, insentif perpajakan bagi industri dalam pengembangan vaksin di dalam negeri, integrasi hasil riset sebagai big data pengembangan vaksin produksi dalam negeri, dan aspek-aspek legal Hak Kekayaan Intelektual bagi peneliti di institusi riset.
Kegiatan yang dilaksanakan pada 17 Juni 2022 di Hotel Mercure ini dilakukan secara daring maupun luring dengan tetap memperhatikan protokol kesehatan dan dibuka oleh Direktur Jenderal Kefarmasian dan Alat Kesehatan Lucia Rizka Andalucia. Dalam sambutannya beliau mengatakan bahwa dalam mewujudkan ketahanan dan kemandirian alat kesehatan, tidak dapat dilakukan hanya dari sisi pemerintah, namun juga diperlukan upaya bersama dan partisipasi aktif dari setiap pemangku kepentingan terkait, termasuk di dalamnya para peneliti, inovator, lembaga penelitian, serta industri bidang kesehatan.
“Saya berharap industri farmasi nasional agar terus berkarya dan berinovasi untuk menghasilkan vaksin produksi dalam negeri, karya anak bangsa” ungkap Dirjen Farmalkes.
Selain membahas mengenai pemetaan yang hasilnya nanti akan digunakan dalam penentuan baseline capaian IKK Ditjen Kefarmasian dan Alat Kesehatan, kegiatan ini juga membahas mengenai refocussing/auto adjustment anggaran Direktorat Ketahanan Kefarmasian dan Alat Kesehatan.