Wakil Presiden RI, Ma’ruf Amin bersama Menteri Kesehatan RI Budi G. Sadikin, Wakil Menteri Pertanian Harvick Hasnul Qolbi resmi meluncurkan Tanaman Obat Indonesia Unggulan dan Peraturan Presiden (Perpres) Nomor 54 Tahun 2023 tentang Pengembangan dan Pemanfaatan Jamu di Jakarta Convention Center (JCC) dalam acara Pameran Inovasi dan Teknologi Kesehatan dalam Transformasi Kesehatan, pada Kamis (9/11).
Temulawak sebagai icon tanaman obat khas Indonesia ditetapkan sebagai tanaman obat Indonesia unggulan, setelah melewati rangkaian proses pemilihan, melibatkan pakar budaya dan etnomedisin, akademisi, praktisi industri, kementerian/lembaga, Asosiasi Profesi Apoteker Herbal Indonesia, Asosiasi Dokter Saintifikasi Jamu, GP Jamu, dan Perhimpunan Dokter Herbal Medik Indonesia.
Temulawak telah didukung dengan penelitian dan evidence-based yang kuat, mulai dari penelitian etnomedisin, penelitian in vitro, penelitian pre klinik sampai uji klinik. Untuk pengembangan produk telah dilakukan juga penelitian untuk teknologi ekstraksi, standarisasi, maupun formulasi.
Wakil Presiden dalam sambutannya menyampaikan bahwa, setiap negara di dunia menghadapi tantangan yang kompleks dan beragam di bidang kesehatan, terlebih di masa pandemi COVID-19.
“Tekanan dan ujian untuk mencapai resiliensi kesehatan menjadi semakin berat apalagi dengan dihadapkan pada pertumbuhan populasi , urbanisasi yang pesat, perubahan iklim, dan ancaman jenis penyakit baru ”ujar Wapres.
Lebih lanjut Wapres mengatakan “Sebagai negara besar yang di karunia oleh Allah SWT dengan keberlimpahan sumber daya alam dan manusia, kita harus mengencangkan ikhtiar dalam inovasi dan penguasaan teknologi supaya bangsa kita tidak tertinggal dalam berbagai bidang pembangunan termasuk di bidang kesehatan “ ucap Wapres.
Sungguhpun begitu harus dipahami bahwa inovasi tidak hanya seputar penemuan teknologi canggih tapi bagaimana caranya berpikir kreatif dalam memanfaatkan sumber daya alam yang dimiliki, “Kita dapat belajar dari negara maju yang telah berhasil mengintegrasikan obat-obatan tradisional ke dalam sistem kesehatan mereka,” tutur Wapres.
Indonesia kaya akan tanaman obat tradisional dengan ribuan spesies tanaman yang memiliki khasiat obat, namun baru sebagian kecil yang digunakan sebagai bahan baku industri obat tradisional.
“Mari kita berdayakan pengetahuan tradisional dan warisan budaya tersebut untuk menghasilkan kemaslahatan yang seluas-luasnya bagi kesehatan umat,” ajak Wapres.
Wapres menyambut gembira, dalam acara ini, temulawak dinobatkan sebagai tanaman obat unggulan Indonesia. “Semoga ini menjadi langkah yang baik untuk mendukung pencapaian kemandirian industri farmasi dalam negeri,” harapnya.
Beliau pun meminta, agar produk temulawak ini perlu terus diperhatikan dan dijaga dari aspek mutu, keamanan, dan pengawasannya sehingga aman dikonsumsi masyarakat.
“Terhadap obat-obatan tradisional khas Indonesia yang sudah terstandar dan diakui sebagai produk bermutu, agar terus dipromosikan dan didorong sehingga mampu bersaing dengan produk sejenis dari negara lain, seperti ginseng dan lain-lain,” ucap Wapres.
Sebelumnya, Menteri Kesehatan Budi G. Sadikin melaporkan dalam kegiatan ini, juga diluncurkan Peraturan Presiden (Perpres) Nomor 54 Tahun 2023 tentang Pengembangan dan Pemanfaatan Jamu, sebagai upaya mendorong kemandirian kesehatan nasional.
“Mudah-mudahan dengan perpres tentang jamu ini, makin banyak masyarakat Indonesia yang lebih percaya diri untuk mengonsumsi jamu,” harap Menkes.