Jakarta, 13 April 2023 – Kementerian Kesehatan menerima pengiriman obat antivirus oral nirmatrelvir/ritonavir (PAXLOVID™), yang didanai Pemerintah Australia dan Pemerintah Amerika Serikat. Obat ini akan digunakan untuk perawatan pasien COVID-19.
Donasi tersebut secara simbolis diserahkan oleh Perwakilan WHO untuk Indonesia, Dr. N. Paranietharan, kepada Menteri Kesehatan RI, Budi Gunadi Sadikin, pada hari ini, 13 April 2023, di Kementerian Kesehatan. Serah terima ini dihadiri perwakilan Kementerian Luar Negeri, Kementerian Keuangan, Kedutaan Besar Australia, dan Kedutaan Besar Amerika Serikat.
Hingga kini, COVID-19 masih merupakan ancaman kesehatan masyarakat global. Para ahli memperkirakan virus ini akan secara permanen menjadi patogen pada manusia dan hewan di masa mendatang. Panduan terbaru WHO tentang pengobatan COVID-19 merekomendasikan penggunaan nirmatrelvir/ritonavir untuk pasien COVID-19 sebagai pencegahan agar penyakit tidak bertambah parah. Melalui inisiatif Access to COVID-19 Tools Accelerator, WHO dan mitra global memastikan akses adil dan merata terhadap obat penyelamat nyawa ini, yang sebelumnya hanya dapat dijangkau negara berpenghasilan tinggi karena harga dan keterbatasan ketersediaannya. Dr. N Paranietharan menekankan obat ini penting untuk mencegah makin parahnya penyakit, terutama bagi pasien berisiko tinggi seperti lansia dan orang dengan komorbid. Menteri Kesehatan Budi G. Sadikin mengapresiasi donasi paxlovid yang diberikan kepada pemerintah Indonesia untuk mendukung pengobatan COVID-19. Kerjasama dengan Mitra akan terus dilakukan untuk memastikan akses terhadap pengobatan COVID-19 di seluruh Indonesia
“Kita harus memiliki obat yang tersedia di dalam negeri. Jadi ketika seseorang terkena penyakit, dapat (segera) datang ke fasilitas kesehatan terdekat dan mendapatkan akses ke pengobatan yang dibutuhkan,” ujar Menteri Kesehatan RI, Budi G. Sadikin.
Lebih dari 24.000 treatment courses perawatan PAXLOVID™ telah tiba di Indonesia dan akan disalurkan ke daerah-daerah prioritas. Alokasi sebesar USD 2,1 juta ini dimungkinkan berkat kontribusi Pemerintah Australia dan Amerika Serikat bagi upaya penanggulangan COVID-19 di Indonesia.
“Australia dan Indonesia memiliki sejarah saling tolong dalam masa sulit, dan kita memiliki komitmen bersama untuk memerangi COVID-19. Pengiriman terbaru obat antivirus ini, yang akan segera disalurkan ke rumah sakit dan fasilitas kesehatan di Indonesia, adalah peranti berharga tambahan untuk melawan COVID-19 dan lebih jauh melindungi masyarakat kita,” kata Duta Besar Australia untuk Indonesia, Penny Williams PSM.
“Kerja sama ini menegaskan komitmen berkelanjutan kami untuk mendukung Indonesia dalam menanggulangi COVID-19 dan memperkuat sistem kesehatan di negara ini untuk mendeteksi, mencegah, dan merespon ancaman penyakit infeksius. Kerja sama dan solidaritas global adalah jalan yang tepat untuk mengalahkan virus dan memulai pemulihan global berkelanjutan,” ucap Duta Besar Amerika Serikat untuk Indonesia, Sung Y. Kim.
Dirjen Kefarmasian dan Alat Kesehatan Kemenkes L. Rizka Andalusia mengatakan Paxlovid sudah dapat izin edar dari Badan POM dan sudah terbukti dari uji klinisnya bahwa Paxlovid efektif untuk gejala ringan tetapi yang berisiko tinggi menjadi berat.

“Jadi obat ini untuk orang-orang yang bergejala ringan dan berpotensi jadi berat,” ucap Dirjen Rizka.
Nantinya paxlovid akan didistribusikan ke 34 provinsi. Pada tahap awal distribusi obat akan diprioritaskan kepada daerah yang sangat membutuhkan.
Dirjen Rizka menambahkan Paxlovid tidak diberikan kepada anak-anak, melainkan hanya orang dewasa dengan gejala ringan yang berpotensi menjadi gejala berat.
“Teknis pemberian paxlovid ini satu treatment course untuk 5 hari. Obat ini adalah kombinasi dua obat atau dua antivirus yang diminum bersamaan, diminum satu kali sehari selama 5 hari. Jadi treatment itu selama 5 hari,” ucapnya. Dengan memberikan akses yang setara ke perawatan seperti PAXLOVID, mempromosikan vaksinasi, dan memperkuat sistem perawatan kesehatan, kita dapat membangun masa depan yang lebih sehat dan tangguh. Upaya bersama melawan COVID-19 dan tantangan kesehatan di masa depan sangat penting untuk menegakkan prinsip kesehatan untuk semua.