“Sebelum era pandemic Covid 19 rencana pelaksanaan RAKONAS Ditjen Farmalkes Tahun 2021 Regional Timur dilaksanakan di Jawa Timur dan Regional Barat di Bengkulu, tahun berganti, pendemi belum juga berakhir sehingga pelaksanaan RAKONAS dilaksanakan secara virtual. Sebagai bentuk apresiasi tetap menjadikan Jawa Timur dan Bengkulu sebagai ikon tuan rumah untuk pelaksanaan ditahun ini.”
_________________________________________________________________
Pagi ini (29/04/2021) Sekretaris Jenderal Kementerian kesehatan – drg. Oscar Primadi, MPH membuka secara resmi pelaksanaan RAKONAS Farmalkes untuk Regional Barat, bersama Plt. Dirjen Farmalkes – drg. Arianti Anaya, MKM. Sesjen kembali menyampaikan mengenai arah pembangunan kesehatan periode 2020-2024 dalam meningkatkan pelayanan kesehatan menuju cakupan kesehatan semesta, penguatan pelayanan kesehatan dasar (primary health care) dengan peningkatan upaya promotif dan preventif, dan didukung oleh inovasi dan pemanfaatan teknologi. (lihat Berita sebelumnya: https://farmalkes.kemkes.go.id/2021/04/peningkatan-pelayanan-kesehatan-menuju-cakupan-kesehatan-semesta/ )
Demikian halnya dengan Plt. Dirjen Farmalkes, kembali memberikan arahan mengenai tujuan diselenggarakannya kegiatan RAKONAS Farmalkes Regional Barat yaitu dalam upaya meningkatkan pemahaman dan sinergi pusat dan daerah, pelaksanaan program, dan dukungan bagi provinsi/kabupaten/kota untuk mencapai target sasaran strategis, sasaran program/kegiatan serta Indikator Kinerja Program/Kegiatan pada Renstra Kementerian Kesehatan 2020-2024. (lihat Berita sebelumnya: https://farmalkes.kemkes.go.id/2021/04/peningkatan-akses-kemandirian-dan-mutu-kefarmasian-dan-alat-kesehatan-guna-mencapai-tujuan-peningkatan-sumber-daya-kesehatan/ )
Pada sambutan di RAKONAS Regional Timur tahun 2021 lalu (27/04/2021), Kepala Dinas Kesehatan Provinsi Jawa Timur, dr. Herlin Ferliana, M.Kes menyampaikan ucapan selamat datang kepada seluruh peserta RAKONAS di iringi suguhan latar video wisata budaya adat dan kuliner Jawa Timur, seakan sedikit mengobati kerinduan peserta pada Jawa Timur yang mendukung tema RAKONAS Tahun 2021 ini untuk berupaya mewujudkan resiliensi kefarmasian dan alat kesehatan dalam rangka reformasi kesehatan.
Kali ini Kepala Dinas Provinsi Bengkulu – H. Herwan Antoni, SKM, M.Kes, M.Si juga menyampaikan ucapan terima kasih kepada Ditjen Farmalkes Kemenkes RI dan semua pihak terkait, walaupun secara virtual, namun Rapat Koordinasi Nasional ini tetap dapat dilaksanakan, dan berharap melalui RAKONAS Ditjen Kefarmasian dan Alkes ini, terbentuk sinergitas program kefarmasian dan alkes dari Pusat, Provinsi sampai ke Kabupaten/Kota, sehingga Daerah dapat mendukung tercapainya program Pusat dalam meningkatkan akses, kemandirian dan mutu sediaan farmasi dan alat kesehatan, lebih khusus lagi dalam penanganan pandemi COVID19.
Resiliensi adalah kemampuan untuk beradaptasi dan tetap teguh dalam situasi sulit. Kontribusi Kefarmasian dan Alat Kesehatan dalam penanganan pandemic Covid 19 sangatlah penting dalam menjaga ketahanan nasional melalui pengelolaan ketersediaan kebutuhan dan logistik obat, BMHP, Vaksin dan Reagen.
Dukungan Jawa Timur bukanlah tanpa alasan, vaksinasi menjadi fokus utama melihat catatan jumlah kasus konfirmasi Covid 19 sampai 26 April 2021 tercatat 146.088 konfirmasi positif, 133.401 (91,32%) sembuh, 7.136 suspect dan 1.023 probable, dan 10.535 meninggal dunia. Dari awal pelaksanaan vaksinasi pada tanggal 14 Januari 2021 di seluruh Jawa Timur dengan target sasaran sejumlah 4.812.114 dengan perincian SDMK 189,907, petugas pelayanan publik 2.070.774, serta lansia 2,551,433 dengan jumlah Fasyankes yang siap memberikan pelayanan sebanyak 1. 649 (51.56%) Fasyankes.
Didukung tenaga vaksinator terlatih yang siap memberikan pelayanan sejumlah 15.119 orang yang tersebar di 968 Puskesmas, 681 RS Pemerintah, RS Swasta, Kinik, RS TNI DAN RS Bhayangkara di seluruh kabupaten/kota di Jawa Timur dengan target sampai dengan 18 April 2021 untuk 2 dosis sebesar 9.624.228 dosis. **farmalkes2021
Salah satu upaya resiliensi kefarmasian di Jawa Timur adalah dengan membangun kesadaran masyarakat dalam memelihara daya tahan tubuh dan mempopularkan penggunaan obat tradisional melalui UMKM sekaligus menggerakkan perekonomian rakyat dengan memanfaatkan sumber daya lokal dan menyediakan lapangan pekerjaan bagi masyarakat dengan didukung Perda Gubernur No 6 tentang perlindungan obat tradisional dan dukungan berupa percepatan perizinan, pendampingan dan pembinaan.
Begitu pula dengan Provinsi Bengkulu turut mendukung program Pemerintah Pusat dalam meningkatkan akses, kemandirian dan mutu sediaan farmasi dan alat kesehatan, khususnya dalam penanganan pandemi Covid19. Dalam hal penanganan pandemi Covid19, Dinas Kesehatan Provinsi Bengkulu mengambil peran penting dalam hal pencegahan, contact tracing, pelayanan karantina bagi pasien terkonfirmasi Covid19, serta supply kebutuhan logistik Covid19 dan logistik penunjang vaksinasi Covid19.
Dinas Kesehatan Provinsi Bengkulu sudah melakukan pemeriksaaan terhadap 27.190 sampel, dengan jumlah spesimen positif COVID19 sebanyak 6.517 sampel. Di sisi lain, Dinas Kesehatan Provinsi Bengkulu terus meningkatkan cakupan vaksinasi COVID19, dimana dari total 124.480 dosis yang diterima dari Kemenkes RI, sebanyak 119.680 dosis (96,14 %) sudah dilaksanakan kepada masyarakat di Provinsi Bengkulu. Disamping itu Persentase Kabupaten/Kota dengan ketersediaan obat dan vaksin esensial di Provinsi Bengkulu TW-1 Tahun 2021 adalah sebesar 90% (di atas target nasional yaitu 85%).