Pada tanggal 28 Maret 2024, dua peserta program magang di Pharmaceuticals and Medical Devices (PMDA) Jepang dari Kementerian Kesehatan melakukan kunjungan kehormatan ke Wakil Duta Besar Jepang di Indonesia sebelum keberangkatan mereka untuk memulai program pada 2 April 2024 selama satu tahun ke depan. Bertempat di Embassy of Japan in Indonesia, Siti Sari Septiani dan Tian Nugraheni diterima langsung oleh Wakil Duta Besar, Bapak Nagai Katsuro, dan First Secretary (Health, Labor and Welfare Attachẻ), Bapak Nakao Yusuke. Dalam kesempatan ini, kedua peserta magang menyampaikan apresiasi atas dukungan Jepang dalam peningkatan kapasitas regulator alat kesehatan Indonesia melalui program jangka panjang ini. Selain itu, kedua Administrator Kesehatan ini juga mengekspresikan antusiasmenya untuk menggali regulatory science and policy making yang dikembangkan oleh PMDA dalam menciptakan ekosistem yang mendukung inovasi. Hal ini sejalan dengan program transformasi kesehatan di bidang ketahanan kefarmasian dan alat kesehatan yang menempatkan inovasi sebagai leapfrog strategy.
Wakil Duta Besar Jepang menyambut baik intensi ini dan menyampaikan bahwa kesempatan magang selama 1 tahun harus dimanfaatkan untuk meningkatkan ilmu, pengalaman dan networking. “Kami berharap program ini dapat berkontribusi dan memberikan dampak yang signifikan untuk Indonesia, tidak hanya pada sektor medis, tetapi juga ekonomi dan budaya,” tutur Wakil Duta Besar Jepang. Kedua peserta magang yang akan ditugaskan di Jepang diharapkan dapat menjadi jembatan yang memperkuat kerja sama antara PMDA dan Kementerian Kesehatan. Selain itu, Bapak Nagai turut menyampaikan bahwa work-life balance telah digaungkan di Jepang sehingga peserta magang dapat menikmati kehidupan dan budaya Jepang selama bermukim di sana.
Sejak tahun 2013, Kementerian Kesehatan telah mengikuti berbagai pelatihan terkait regulasi alat kesehatan yang diselenggarakan oleh PMDA. Namun, program magang jangka panjang ini merupakan program khusus yang pertama kali diselenggarakan oleh PMDA dan ditawarkan hanya kepada Indonesia. Program aspirasional ini pergerakannya cukup progresif, dimulai dari inisiasi antara Senior Executive Director PMDA, Dr. Shinobu Uzu, dengan Direktur Jenderal Kefarmasian dan Alat Kesehatan Kementerian Kesehatan, Dr. L. Rizka Andalucia, pada Oktober 2022, lalu penandatanganan Letter of Intent antara Wakil Menteri Kesehatan, Prof. dr. Dante Saksono Harbuwono, Sp.PD-KEMD, dengan Chief Executive of PMDA, Dr. Fujiwara Yasuhiro, M.D., Ph.D., kemudian penandatanganan MoU antara Dr. Uzu dengan Dirjen. Rizka, hingga implementasi program pada 2 April 2024. Baik Kementerian Kesehatan maupun PMDA berharap program ini dapat memberikan dampak yang positif bagi kedua belah pihak dan berkelanjutan dalam rangka penguatan kerja sama kedua negara.